GridOto.com - Jangan asal pakai per CVT motor matic yang terlalu keras.
Pasalnya, pakai per CVT motor matic yang terlalu keras punya dampak negatif.
Per CVT motor matic yang terlalu keras dapat mempengaruhi usia pemakaian v-belt.
"Per CVT yang terlalu keras membuat pulley jadi sulit terbuka sehingga v-belt jadi susah untuk mengembang," buka Jono selaku kepala mekanik Rafi Matic, bengkel spesialis motor matic kepada GridOto.
Baca Juga: Ini Alasan Oli Gardan Motor Matic Masih Bening Setelah Digunakan
"Jika hal itu dibiarkan, dapat membuat v-belt jadi tipis karena bergesekan dengan pulley.," tambahnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu (11/23).
Soalnya Jono pernah menemukan kasus per CVT terlalu keras pada motor milik konsumennya.
"Waktu itu ada Honda BeAT mengeluhkan v-beltnya sudah tipis banget mau putus," ungkap Jono.
"Setelah ditelusuri ternyata per CVT-nya terlalu keras. Kalau per CVT bawaan itu kekerasannya 800 RPM, sedangkan yang dia pakai 2.000 RPM," tambahnya.
Baca Juga: Awas Dinamo Motor Listrik Mudah Macet di Musim Hujan, Ini Penyebabnya
Pakai per CVT terlalu keras ternyata belum tentu bagus buat motor matic.
"Efeknya v-belt baru kembali tipis padahal baru 3 bulan pemakaiannya," tuturnya saat ditemui di Jalan Pitara Raya, Depok, Jawa Barat.
Tuh, per CVT motor matic yang terlalu keras membuat pulley jadi sulit untuk terbuka.
Alhasil hal itu membuat gesekan terhadap v-belt semakin besar dan membuat v-belt jadi mudah tipis.
Selain itu, dalam jangka waktu lama juga motor akan terasa kurang bertenaga atau ngempos ketika digunakan.
Makanya, jangan asal ganti per CVT menjadi lebih keras di motor matic kalian.