GridOto.com - Juara dunia delapan kali, Marc Marquez, dikenal sebagai pembalap yang suka mencuri slipstream dari pembalap lain di MotoGP selama beberapa tahun terakhir.
Marc Marquez membuntuti pembalap lain yang kencang saat latihan dan kualifikasi MotoGP, demi mendapatkan 'towing' untuk bisa mencetak waktu putaran yang lebih baik.
Pada dasarnya mencuri slipstream ini bukan hal yang disukai Marc Marquez, apalagi sebelumnya ia hampir selalu menjadi pembalap terkencang di grid.
Tindakan tersebut baru sering dilakukan rider 30 tahun itu dalam dua atau tiga tahun terakhir, saat ia menyadari motornya kalah kencang dari para rivalnya.
Namun tidak banyak yang tahu, bahwa dulunya kakak Alex Marquez ini juga pernah menjadi korban pencurian slipstream oleh pembalap lain di MotoGP.
Mantan pembalap MotoGP, Andrea Iannone, menjadi salah satu pembalap yang paling sering mengerjai Marquez.
Saat membela Suzuki pada 2017-2018, Iannone cukup sering menganggu Marquez dengan tindakan mencuri towing ini.
Contoh kejadiannya saat GP Australia 2017, pembalap bernomor 93 tersebut masuk dalam perangkap The Maniac Joe.
Marquez bahkan harus main petak umpet, demi menghindari Iannone yang terus membuntutinya sejak awal kualifikasi.
Baca Juga: Marc Marquez Dikasih Motor Spek Lama, Gresini Racing Malah Senang
Meski Marquez akhirnya bisa lolos dari perangkap Iannone, tetap saja sang rider sempat terjebak dalam psy war yang terjadi.
Menurut Iannone, itu menjadi salah satu kelemahan banyak pembalap tak terkecuali Marquez.
"Ia akan marah ketika pembalap lain melakukan apa yang selalu dilakukannya," kata rider Italia ini, dilansir GridOto.com dari MCN.
"Jika kau memperlakukannya sama dengan ia memperlakukanmu, ia akan membalasnya," tegas pembalap yang akan balapan di WorldSBK 2024 ini.
Menurut Iannone, pembalap Ducati harus mewaspadai Marquez.
"Ducati punya pengalaman mengatur pembalapnya, dan jika Marquez terlalu jauh maka itu akan menjadi kerugiannya," sambungnya.
"Ia akan cepat, tapi takkan mudah untuknya. Kulihat Bezzecchi cukup berenergi, Pecco juga, meski dalam cara yang berbeda. Martin pria yang tangguh, Morbidelli yang gabung Pramac juga," tegasnya.