GridOto.com - Di musim hujan genangan air di jalan memiliki risiko bahaya aquaplaning saat dilewati.
Tapak ban tebal bukan jaminan mobil aman dari bahaya aquaplaning.
Meskipun kondisi tapak ban punya pengaruh besar terhadap risiko bahaya aquaplaning dimana mobil bisa kehilangan traksi saat melibas genangan air.
Namun Adhi Prasojo, Section Head of 4W Technical Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyoroti faktor lain yang bisa memicu aquaplaning saat mobil melintas di jalan yang basah.
"Kecepatan mobil saat melewati genangan air juga berpengaruh terjadinya aquaplaning," sorot Adhi.
Baca Juga: Musim Hujan Datang, Waspada Genangan Air BIkin Mobil Aquaplaning
Menurutnya, genangan air yang dilewati dalam kecepatan tinggi punya risiko aquaplaning lebih tinggi.
Ditambah air punya gaya angkat terhadap ban dengan rongga udara.
"Sewaktu tapak ban melintas dengan kecepatan tinggi momentum air bisa tersingkir oleh alur tapak ban lebih singkat sehingga tidak bisa sepenuhnya terpecah," terang Adhi.
"Tapak ban mobil terlanjur terangkat dan mobil kehilangan traksi," terusnya.
Serupa dengan yang diutarakan oleh Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
"Semakin tinggi kecepatan mobil melewati genangan air semakin besar potensi mobil kehilangan traksi," ungkapnya.
Baca Juga: Biar Paham Ini Penjelasan Ban Botak Bahaya Dipakai Saat Musim Hujan
Sony menilai air merupakan benda cair yang memiliki massa jenis dengan kepadatan tertentu.
Saat dilewati kecepatan tinggi tapak ban cenderung melintas di permukaan air, bukan menembusnya.
"Tapak ban mobil seketika terangkat, ada celah mobil tidak punya traksi terhadap permukaan jalan," jelas Sony.
"Kondisi inilah yang membuat mobil mengalami aquaplaning," simpulnya.