Mobil Terabas Banjir Resiko Karatan di Kolong, Begini Perawatannya

Aditya Pradifta - Selasa, 14 November 2023 | 12:00 WIB

Toyota Kijang Innova menerobos banjir (Aditya Pradifta - )

GridOto.com - Sebentar lagi akan masuk musim hujan dan tentu saja banjir masih sangat mungkin terjadi di Jakarta.

Untuk itu kita perlu tahu cara merawat yang tepat jika terpaksa harus menerobos banjir karena potensi berkarat di bagian kolong tentu semakin tinggi.

Dan seperti yang telah kita ketahui, undercarriege atau kolong mobil tentu saja bagian pertama yang terpapar langsung oleh banjir.

Ada beberapa cara menjaga kolong mobil tetap aman dari potensi karat dan tips kali ini bisa dibilang yang paling simpel.

"Ada banyak cara pastinya buat bikin kolong mobil itu aman dari karat," sebut Adi Perkasa, pemilik bengkel spesialis Aruna Custom Project.

Baca Juga: Apakah Antikarat Efektif Melindungi Kolong Mobil Saat Musim Hujan?

Aditya Pradifta
Ilustrasi kolong mobil

"Cara paling ekonomis itu ya sering-sering kita bersihin kolong mobil, dicuci," jelasnya menambahkan.

Tentu cara paling mudah adalah dengan menggunakan jasa cuci mobil hingga ke bagian kolong.

Namun pada kenyataannya dengan alasan tertentu sebagian pemilik mobil justru mengabaikan mencuci bagian kolong mobil.

"Nah, tapi masalahnya juga kadang orang buru-buru sampai gak terpikir kalau cuci kolong mobil itu penting," sebut Adi menukas.

"Apalagi nanti pas masuk musim hujan, gak perlu terabas banjir pun debu sampai kerikil itu bisa juga bikin kolong mobil jadi karatan," imbuhnya lagi.

Baca Juga: Ahli Ungkap Berapa Jaga Jarak yang Aman di Jalan Saat Hujan Deras

Radityo Herdianto / GridOto.com
ILUSTRASI. Cuci Kolong Mobil

Untuk itu setidaknya selama satu atau dua minggu sekali disarankan mencuci mobil hingga bagian kolong.

Atau setidaknya berpatokan pada tingkat kekotoran yang sudah dialami mobil.

"Soalnya keadaan di beberapa daerah itu relaitf beda. Ada yang tingkat debunya tergolong normal, tapi ada juga yang tinggi," terang Adi.

"Nah misalnya aja di daerah Jakarta Utara, itu kan banyak dilewati truk jalurnya, praktis debu akan lebih banyak," lanjutnya menjelaskan.

"Ditambah lagi sama anginnya, sama udara lautnya, itu tinggi banget resikonya buat terjadi karatan," pungkas Adi.