Gridoto.com. Pameran Otomotif Tokyo Motor Show(TMS) resmi ganti konsep dan reborn menjadi Japan Mobility Show(JMS). Kenapa konsep ini berhasil menyedot 1,112 juta orang pengunjung?
Bersama PT. Honda Prospect Motor (HPM), Gridoto.com melihat langsung perkembangan terkini event yang digelar dari (26/10) sampai (5/11) lalu di Tokyo Big Sight Exhibition Center.
Sebelumnya, sejak 67 tahun, pameran Otomotif di Tokyo yang setiap 2 tahun sekali ini, tidak pernah absen terselenggara.
Hanya pada 2021 gagal berlangsung karena Pandemi Covid 19.
Baca Juga: Keren Ini Dia Magnet Honda Di Japan Mobility Show 2023
Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) juga memutuskan konsep baru dengan tema mobilitas.
Menurut Akio Toyoda, ketua JAMA yang terpilih pada Mei 2018 lalu. Saat itu bahwa industri otomotif baru saja masuk fase 100 tahun.
Ini jadi tantangan bersama, apalagi TMS terus mengalami penurunan pengunjung.
Sebagai contoh jumlah pengunjung : 2,02 juta(1991), sekitar 500 ribu(2009), hingga 770 ribu(2015). Bahkan 10 tahun ke belakang rata-rata hanya di 600 ribu orang.
Sehingga JAMA mengubah konsep dari mobil ke mobilitas. Dari Tokyo ke Jepang.
Jika sebelumnya berfokus pada mobil, format baru mengajak semua industri yang terhubung untuk jadi peserta.
Misal mobil penumpang, mobil komersial, sepeda motor, bodi mobil, suku-cadang, mesin, pelayanan angkutan, pesawat, camper van hingga software dan perusahaan start-up.
Lewat cara ini baru saja terupdate JMS sudah diikuti 400- 500 perusahaan.
Target pengunjung yang 10 tahun belakangan turun, diharapkan bisa menyentuh 1 juta pengunjung.
Terbukti angka ini dapat terlampaui. Gridoto yang datang saat press day belum mencium JMS bakal disesaki banyak pengunjung.
Namun saat terbuka untuk umum, benar-benar tumplek-blek.