Gridoto.com. Bukan sembarang stiker, pemobil di Jepang bakal hati-hati melihat mobil lain dengan stiker di buritan dan depan mobil lain.
Enggak perlu strobo, bukan stiker angkatan, malah dianjurkan oleh hukum, stiker ini harus ada di mobil dengan pengemudi perlakuan spesial.
Pantauan gridoto.com saat lawatan ke beberapa kota di Jepang bersama PT. Honda Prospect Motor(HPM), stiker paling banyak tersebut melambangkan pengemudi muda dan orangtua.
Baca Juga: Toyota Voxy Dan Nissan Serena Waspada, Honda Siapkan Step WGN Hybrid
Stiker tersebut adalah Wakaba/shoshinsha stiker buat pengemudi yang sedang ujicoba SIM. Biasanya anak muda atau pemohon SIM dan stiker berwarna kuning-hijau ini ditempel selama 1 tahun.
Stiker kedua adalah koreisha/momiji/yatsuba untuk pengemudi 70 tahun dan yang lewat 75 tahun. Nah mereka ini disebut juga pengemudi senior atau lansia.
Jepang mengalami pertumbuhan lansia paling cepat di dunia, satu dari lima warganya berusia 70 tahun ke atas.
Sehingga pengemudi lansia harus menjalani tes kognitif setiap tiga tahun saat memperbarui SIM. Sebab sebagian dari mereka mengalami dimensia. Misal salah injak gas bukan rem pada saat mendesak.
Wakaba/shoshinsha stiker buat ujicoba SIM. Dditempel selama 1 tahun
Namun publik Jepang tetap mengutamakan keselamatan dan pada saat bersamaan memperlakukan pengemudi senior dengan hormat.
Jumlah pengemudi dan pecinta otomotif di Jepang dengan jumlah aktif kendaraan di jalan sekitar 80 juta unit. Sehingga potensi kecelakaan cukup rentan.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, tahun lalu sebanyak 1.520 orang (hampir 60 persen) dari 2.636 kematian akibat kecelakaan tersebut berusia 65 tahun atau lebih.
Sayangnya dengan sejarah otomotif yang panjang dan kebutuhan bermobil, banyak kisah sedih.
Dikutip dari BBC, contoh saat seorang pengemudi lansia menyerahkan SIM dan mobilnya akan diambil.
Pengemudi lain berhati-hati dan respek terhadap pengendara senior
"Saya harus berhenti sebelum saya melukai orang," tuturnya sambil menangis. Bagi para lansia, mobil dan pengalaman mengemudi menjadi bagian penting hidup mereka.
Kehilangan SIM berdampak negatif terhadap kaum lansia di pedesaan yang transportasi umum terbatas.
Tanpa mobil, hidup agak sulit, sulit berbelanja, bertemu teman, dan sebagainya. Untuk menikmati hidup, mobil diperlukan.
Menyetir juga nostalgia. Kaum lansia menyaksikan kebangkitan industri otomotif dan menjadi bagian dari itu.
Sedih juga ya..