Incar Mobil Bekas Toyota Alphard 2.4 2013, Ini Penyakit Khasnya

Angga Raditya - Kamis, 9 November 2023 | 18:00 WIB

Ilustrasi. Minat mobil bekas Toyota Alphard 2.4 2013, ini penyakit khasnya (Angga Raditya - )

GridOto.com - Incar mobil bekas Toyota Alphard 2.4 2013, ini penyakit khasnya.

Mobil bekas Toyota Alphard 2.4 2013 punya penyakit khas di bagian mesin.

Meskipun begitu, harga mobil bekas Toyota Alphard 2.4 2013 relatif stabil, yaitu sekitar Rp 230-350 jutaan tergantung trim dan kondisi.

Penyakit Toyota Alphard 2.4 2013 terletak pada bagian timing chain, tepatnya "Di gigi balancer atas sama balancer bawah," buka Dani dari toko spare part Megaria Motor, Blok M, Jakarta Selatan.

2AZ-FE digunakan juga di Toyota Camry dan Toyota Harrier

Baca Juga: Cara Periksa Mobil Bekas Tabrak Depan, Pasti Ada Keriting Di Sini

Menurut Dani, gigi balancer di dekat noken as sering aus sehingga mengakibatkan sensor VVT-i jadi malfungsi.

"Karena gigi balancer aus, timing pengapian jadi bergeser, sensor VVT-i juga jadi malfungsi, akhirnya indikator Check Engine jadi nyala," urai Dani.

Menurut pria ramah ini, ia kerap menemukan penyakit seperti ini di Toyota Alphard, Camry dan Harrier yang menggunakan mesin 2.400 cc.

"Karena kan sama kode mesinnya, 2AZ-FE, jadi penyakitnya kurang lebih serupa," terangnya.

Ilustrasi. Gear shaft balance Toyota Alphard bila aus, kerap bikin masalah.

Baca Juga: Segera Ganti Bushing Arm Mobil Bekas Jika Muncul Gejala Seperti Ini 

Sedangkan pada balancer bawah, penyakitnya adalah bisa membuat pompa oli jadi mampet.

"Biasanya ada gram-graman dari gir balancer, serbuk ini yang bikin pompa oli mampet," timpal Willy dari bengkel One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Jika pompa oli sudah mampet, "Oli jadi enggak bisa bersirkulasi ke mesin, bisa bikin mesin overheat juga," wanti Dani.

"Paling parah ya bisa bikin turun mesin karena komponen mesin enggak terlumasi," sambung Willy.

Sehingga, "Kalau lagi ganti timing chain Toyota Alphard 2.4, sebaiknya sekalian ganti balancer atas bawah, karena lebih krusial efeknya," pungkas Dani.