GridOto.com - Banyak hal yang perlu disiapkan pada kendaraan menjelang masuk musim penghujan.
Salah satu yang bisa dibilang wajib masuk menu persiapan adalan pencahayaan mobil supaya visibilitas meningkat.
Fungsinya terutama ketika turun hujan lebat, apalagi ketiga melaju di jalan tol dengan kecepatan di atas 60 km/jam.
Selain itu, pasca hujan khususnya di malam hari biasanya turun kabut yang membuat jarak pandang semakin pendek.
Umumnya, mobil menggunakan foglamp tambahan namun lantaran kerumitan instalasinya, akhirnya muncul teknologi lain yakni mini projie.
Baca Juga: Jangan Selalu Salahkan Bohlam, Ini Penyebab Lain Lampu Rem Mobil Mati
"Buat budget sih jelas jauh banget kalau dibandingin sama headlamp proyektor. Contoh aja mini projie ini yang model sepasang paling mahal ya Rp 1 jutaan, pasangnya pun gampang," jelas Fariz, pemilik mobil yang menggunakan mini projie
"Kalau headlamp proyektor atau foglamp mungkin harganya bisa sampai 5 kali lipatnya," sambung Fariz.
Kepraktisan namun kualitas cahaya yang tidak kalah terang membuat banyak orang beralih menggunakan mini projie.
"Sekarang orang lebih pilih pakai mini projie yang kecil ukurannya karena lebih praktis juga. Ada satu mata, dua mata, sama tiga mata. Ada yang dua warna juga, kuning sama putih," jelas Dessy, pemilik Lumens Light cabang Bekasi.
"Jadi gini, kalau nyala low-beamnya putih, hi-beamnya jadi kuning. Kalau low-beamnya kuning, hi-beamnya putih. Bisa dipilih sesuai kebutuhan," sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Cara Mudah Merawat Lampu LED Biar Berumur Panjang, Begini Caranya
Soal peletakkan, mini projie relatif lebih mudah karena bisa ditempelkan dengan perekat khusus pada grill maupun bumper.
Dengan karakter 2 warna, praktis visibilitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan pada saat musim hujan.
Pada saat hujan lebat bisa langsung aktifkan model sorot lampu kuning.
Begitu pula ketika jalanan berkabut di malam hari pasca hujan, bisa langsung aktifkan mode sorot lampu kuning.