GridOto.com - Kecelakaan adu banteng terjadi di jalan Desa Cengungklung Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu (4/11/2023).
Insiden tersebut melibatkan satu unit Toyota Avanza nomor G 8913 HE dan satu unit motor Yamaha tanpa TNKB.
Dilansir dari halaman ntmcpolri.info, dalam kecelakaan yang menewaskan pengendara motor Yamaha, ada indikasi sopir Toyota Avanza sedang mabuk.
Kasi Humas Polres Bojonegoro Iptu Supriyanto mengatakan, insiden adu banteng ini terjadi sekitar pukul 05.30 pagi.
“Kondisi mobil remuk dan terbalik di pinggir jalan,” kata Supriyanto, dikutip dari ntmcpolri.info, Minggu (5/11/2023).
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat motor Yamaha tanpa TNKB yang dikendarai oleh KD berjalan dari arah timur ke barat.
"Namun, sesampainya di lokasi dari arah berlawanan melaju dalam kecepatan tinggi satu unit Toyota Avanza G 8913 HE yang dikemudikan FAW," lanjutnya.
Tiba-tiba Avanza tersebut oleng ke kanan hingga melebihi marka jalan. Pengemudi hilang kendali dan akhirnya terjadi laka lantas.
“Akibat kejadian tersebut, pengendara motor mengalami luka-luka dan meninggal di TKP, sedangkan pengemudi dan penumpang Avanza mengalami luka-luka dan dirawat di RS PKU Kalitidu Bojonegoro,” bebernya.
Baca Juga: Adu Banteng PO Eka Vs Sugeng Rahayu, Kedua Sopir Meninggal di Lokasi Kejadian
Disinggung pengemudi mobil mabuk, Iptu Supriyanto mengatakan, saat ini pengemudi mobil diamankan di Satlantas untuk dilakukan pemeriksaan.
“Saat ini masih dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Berbicara soal mengemudi dalam kondisi mabuk, kondisi tersebut sangat tidak dianjurkan karena bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa bahaya utama yang dapat timbul akibat mengemudi saat mabuk:
1. Penurunan kognitif
Konsumsi alkohol memengaruhi kemampuan pengemudi untuk berpikir jernih, membuat keputusan yang tepat, dan merespons situasi darurat dengan cepat.
2. Gangguan koordinasi
Alkohol mengganggu koordinasi motorik pengemudi, sehingga kemampuan untuk mengendalikan kendaraan dengan baik, seperti kemudi dan rem berkurang.
3. Persepsi terganggu
Alkohol dapat mempengaruhi persepsi terhadap bahaya. Pengemudi mungkin merasa lebih percaya diri atau mengambil risiko yang tidak seharusnya diambil.
Baca Juga: Ngebut Lawan Arah Hindari Razia Knalpot Brong, Dua Pemotor Adu Banteng hingga Patah Kaki
4. Waktu reaksi yang lambat
Alkohol memperlambat waktu reaksi pengemudi sehingga mungkin tidak bisa merespons dengan cepat jika ada bahaya atau situasi darurat di jalan.
5. Kesulitan mempertahankan jalur
Pengemudi yang mabuk seringkali sulit untuk mempertahankan kendaraan dalam jalur yang benar, dan ini dapat menyebabkan kecelakaan.
6. Peningkatan risiko kecelakaan
Semua bahaya ini meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas yang serius.
Kecelakaan yang melibatkan pengemudi mabuk dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian, baik bagi pengemudi itu sendiri maupun orang lain di jalan.
7. Konsekuensi hukum
Di banyak negara, mengemudi dalam keadaan mabuk adalah tindakan ilegal yang dapat mengakibatkan penangkapan, denda, pencabutan izin mengemudi, atau bahkan penjara.
Sebagian artikel ini ditulis menggunakan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI).