GridOto.com - Luca Marini mengungkapkan niatnya untuk meninggalkan timnya sekarang, VR46 Racing Team, dalam beberapa tahun ke depan.
Bahkan bukan sekadar niatan, pindah meninggalkan VR46 Racing Team telah menjadi salah satu rencana besar Luca Marini.
Namun Luca Marini bukan sekadar asal mau pindah tim, karena ia menargetkan bisa pindah ke tim pabrikan.
"Aku sedang berada pada momen terbaik dalam karierku, tapi aku masih belum berada di batas yang bisa kugapai," kata Marini, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Aku harus bekerja keras dengan tim dan di rumah, untuk semakin baik dari balapan ke balapan lainnya Aku harus menikmati momen ini karena aku dengan Ducati, motor kompetitif yang bisa memenangkan setiap balapan," jelas Marini.
Bagi Marini, pindah ke tim pabrikan menjadi salah satu langkahnya untuk menjadi semakin profesional.
"Target selanjutnya adalah menang balapan dan mengejar kursi pabrikan, untuk mengembangkan motor bagus yang bisa sempurna dengan gaya balapku," ujarnya.
"Tentu aku sudah sangat bagus dengan Ducati. Ducati bisa melakukan apapun. Tenaganya luar biasa dan aerodinamikanya juga, insinyur Ducati selalu punya sesuatu lebih," tegas adik tiri Valentino Rossi ini.
Lebih lanjut, meninggalkan VR46 membuat Marini lebih mandiri dan bisa lepas dari bayang-bayang adik tiri The Doctor.
Baca Juga: Kabar Baik! Fabio Di Giannantonio Kasih Kode Gabung Tim Repsol Honda
Ia juga menginginkan peran lebih besar, dengan bekerja sebagai pembalap pabrikan di MotoGP.
"Itu sesuatu yang akan kulakukan. Aku harus membuka jalanku sendiri. Di timku sekarang aku sudah sangat profesional, aku bekerja 100 persen setiap hari, untuk meraih hasil bagus," sambungnya.
"Tapi ketika waktunya tiba, aku ingin ke tim pabrikan, karena aku punya kepercayaan diri tinggi untuk mengembangkan sebuah motor. Aku juga punya sensitivitas bagus yang hanya dimiliki beberapa rider," tegas pembalap bernomor 10 ini.
Target Marini adalah bisa promosi menuju tim pabrikan Ducati.
Namun jika tidak, peluang di tim pabrikan lain pun juga akan dipertimbangkannya.