GridOto.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) secara global memiliki aliansi bisnis dengan Renault dan Nissan.
Meski menjalin aliansi, tapi menurut Atsushi Kurita selaku Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), produk baru hybrid Mitsubishi dalam waktu dekat tak akan menggunakan basis atau teknologi yang sama dengan Nissan.
"Saat ini Nissan dan Mitsubishi memiliki pendekatan yang berbeda soal hybrid. Nissan memiliki e-Power, sistemnya mungkin tidak saya jelaskan tapi berbeda teknologinya dengan kami," ucap Kurita saat diskusi dengan media di Tokyo, Jepang, beberapa hari lalu.
Kurita mengatakan, saat ini Mitsubishi dan Nissan akan berjalan dengan teknologi serta strategi bisnis masing-masing.
Ia juga memastikan, Xpander Hybrid yang nantinya akan diluncurkan tidak akan memakai teknologi e-Power dari Nissan.
"Mungkin di masa depan bisa saja terjadi pertukaran teknologi untuk saling mengisi. Tapi untuk Xpander, teknologi hybridnya sangat berbeda," jelas Kurita.
Terkait Xpander Hybrid, mobil ini kabarnya akan diluncurkan di Thailand dalam beberapa waktu ke depan.
Negeri Gajah Putih tersebut kabarnya akan menjadi negara pertama di dunia, yang memasarkan Mitsubishi Xpander Hybrid.
Menurut Katsuo Nakamura, Executive Vice President Mitsubishi Motors Company (MMC), Thailand menjadi negara pertama yang mendapat Xpander Hybrid karena insentif dari pemerintah di sana sangat besar.
Baca Juga: Bos Mitsubishi Motors di Jepang Bilang Mau Bikin Mobil Hybrid Murah, Sinyal Xpander Hybrid?
"Di Thailand, insentif pemerintah untuk mobil hybrid sangat besar dibandingkan dengan Indonesia, sehingga harga jual mobil hybrid bisa sama dengan model ICE (Internal Combustion Engine)," ucap Nakamura di Jepang, Rabu (25/10/2023).
Di sisi lain, MMC telah mengetahui bahwa pasar kendaraan hybrid di Indonesia saat ini mulai merangkak naik.
Oleh sebab itu, Nakamura menyebut pihaknya terus melakukan studi dan diskusi dengan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku distributor brand berlogo tiga berlian ini di Indonesia.
"Kami sedang berdiskusi dengan pihak distributor di Indonesia untuk mempertimbangkan kelayakan pasar dan kelayakan untuk memperkenalkan model ini atau tidak," tukasnya.