GridOto.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berpartisipasi dalam agenda Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum di Nagoya, Jepang pada Jumat (27/10/2023).
Aktivitas ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan hubungan diplomasi antara Indonesia-Jepang yang sudah mencapai usia 65 tahun.
Bob Azam Wakil Presiden Direktur TMMIN mengatakan, investasi Toyota Indonesia di industri otomotif telah dimulai sejak 1970-an, yang meliputi pengembangan SDM beserta ratusan rantai pasok di dalamnya.
Bermula dari investasi perakitan, dilanjutkan dengan produksi bodi dan mesin, hingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi global.
"Kami hadir berpartisipasi dalam acara Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum, untuk menjembatani rantai pasok industri otomotif Indonesia membuka peluang kerja sama di skala internasional dan sebagai upaya benchmark bersama rantai pasok industri otomotif Jepang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/10/2023).
Di tengah tantangan ekonomi global, Toyota berupaya untuk terus mempertahankan peran Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan ke kawasan Asia & Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.
Melalui aktivitas penguatan rantai pasok lokal, Toyota Indonesia meyakini bahwa dalam menyambut elektrifikasi, transisi dari kendaraan berteknologi internal combustion engine (ICE) menuju elektrifikasi memerlukan proses untuk eskalasi kapabilitas rantai pasok.
Bob menambahkan, pada tahun ini, kolaborasi dan kemitraan ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders.
Di antaranya industri auto maker, part maker, hingga asosiasi yang menaunginya.
Baca Juga: Dipamerkan di Japan Mobility Show 2023, Toyota Rangga Concept Pakai Mesin Apa?
"Dengan harapan, partisipasi kami dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam membuka potensi akses investasi industri otomotif skala internasional di masa depan," ucap Bob.
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier berharap, dengan adanya kegiatan ini terjadi transfer knowledge dan teknologi dari industri otomotif Jepang ke Indonesia.
Mulai dari tingkat ketelitian dan quality product yang tinggi, serta engineering yang maksimal.
“Bahwa kami dari Kemenperin sudah menetapkan roadmap industri otomotif dengan menerapkan teknologi kendaraan Multi pathway elektrifikasi. Kami tidak menetapkan hanya satu teknologi saja. Tapi kami mengimplementasikan teknologi Hybrid, PHEV, FCEV, BEV," tutur Taufik.
Ia menyampaikan, sektor otomotif adalah sektor prioritas di Indonesia, yang mana 95 persennya mayoritas dari Jepang.
"Melalui bisnis forum ini kami berharap dapat menghasilkan solusi strategis. Kami pun sudah mengeluarkan berbagai instrumen fiskal dan non fiskal bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Bahkan ada 1.550 perusahaan otoparts Jepang yang berada di Indonesia," pungkas Taufik.