GridOto.com - Muncul wacana sistem ganjil genap untuk motor akan diterapkan di Jakarta, seiring dengan polusi udara yang kian memburuk.
Hal itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memilih bungkam lantaran kebijakan ganjil genap motor di Jakarta belum pasti alias masih wacana.
"Wah saya enggak komentar dulu terkait hal itu, kan itu masih akan dibahas pemerintah dan kepolisian. Belum ada keputusannya," ujar Marketing Public Relation YIMM, Antonius Widiantoro kepada GridOto.com, Jumat (13/10/2023).
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit menyampaikan bahwa emisi kendaraan bermotor menyumbang polusi udara terbesar di DKI Jakarta sebanyak 67 persen.
Kemudian 26,8 persen dari industri manufaktur, dan sisanya pembakaran sampah.
Oleh karena itu, ganjil genap ke depannya diharapkan bisa diterapkan juga buat motor konvensional, namun tidak untuk motor listrik.
“Ganjil genap tidak berlaku untuk yang menggunakan motor listrik maupun mobil listrik, sekarang motor masih bebas ganjil genap. Tapi suatu saat nanti tolong dipikirkan, karena memang 67 persen emisi kendaraan bermotor menyebabkan polusi,” ucap Sigit.
Sekadar info, pada 2020 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan wacana untuk menerapkan ganjil genap bagi sepeda motor pribadi. Namun, kebijakan ini dianggap sulit untuk dilakukan.
Selain itu, ada potensi seperti pemalsuan pelat nomor atau cara lainnya adalah dengan menambah motor. Jadi ganjil genap buat motor ini masih perlu dikaji apa saja dampaknya.
Baca Juga: Selain Ganjil-Genap, BPTJ Usulkan Sistem NAK untuk Kurangi Polusi Jakarta