Mobil Jarang Pakai Tetap Perlu Ganti Oli Mesin Berkala Karena Ini

Radityo Herdianto - Senin, 9 Oktober 2023 | 07:00 WIB

Mobil jarang pakai tetap perlu ganti oli mesin secara berkala. ILUSTRASI. Garasi mobil. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Mobil jarang pakai berarti mesin jarang menyala dan sirkulasi pelumasan tidak banyak bekerja.

Meski begitu mobil jarang pakai tetap perlu ganti oli mesin secara berkala.

Bukan berarti mesin yang jarang menyala saat mobil jarang pakai kualitas oli mesin di dalamnya tetap terjaga baik.

Hal ini disampaikan oleh Ahmad Marko, Workhsop Head bengkel resmi Astra Daihatsu Bintaro.

"Dalam perawatan berkala patokan ganti oli mesin menggunakan batasan jarak tempuh atau waktu," sebut Marko.

Radityo Herdianto / GridOto.com
ILUSTRASI. Odometer mobil Toyota Calya.

Baca Juga: Oli Mesin yang Cocok Buat Hyundai Stargazer X Berikut Pilihannya

"Idealnya diganti setiap 10.000 km atau 6 bulan," sambungnya.

Adanya batasan waktu penggantian oli mesin mensiasati fungsi pelumasan berdasarkan kerja mesin jika tidak mencapai batas jarak tempuh yang dipakai.

Dalam kondisi ini mobil bisa sering kena macet atau memang jarang pakai.

Jika jarang dipakai, oli yang ada di dalam mesin bisa mengalami penurunan fungsi.

"Saat mesin bekerja menghasilkan residu kotoran dari pembakaran ruang bakar yang turun," jelas Marko.

Kotoran yang mengontaminasi oli mesin lama-lama terakumulasi dan bisa saling mengikat sehingga menjadi endapan di bak oli mesin.

Saat digunakan kembali endapan ini yang bisa mengganggu fungsi pelumasan.

Proses ganti oli mesin mobil
 

Baca Juga: Mobil Baru Servis 1.000 Km Pertama Belum Ganti Oli Mesin Karena Ini

Tjahja Tandjung, pemilik toko oli TODA, Kelapa Gading, Jakarta Utara juga membenarkan jika penggantian oli mesin tetap dilakukan secara berkala sekalipun mesin mobil jarang menyala.

"Oli mesin tetap bisa rusak meskipun mobil jarang pakai hanya dipanaskan," tekan Tjahja.

Menurutnya, selain adanya sisa kotoran di dalam mesin yang bisa menjadi endapan ruang mesin juga terdapat rongga udara.

Rongga udara ini bisa mengalami kondensasi akibat perubahan temperatur.

"Kondensasi ini bereaksi dengan oli mesin sehingga bisa rusak molekulnya," ungkap Tjahja.

"Khususnya kandungan aditif oli mesin yang melapisi komponen maupun yang tertampung di karter oli bisa hilang," jelasnya.