Menghadapi Arogansi di Jalan, Pakar Safety: Yang Waras Ngalah!

Hendra - Senin, 18 September 2023 | 07:49 WIB

Sambil menyalakan hazard pengendara Pajero Sport ini kabur setelah membahayakan orang lain (Hendra - )

GridOto.com- Situasi tidak mengenakkan bahkan membahayakan keselamatan saat berkendara pasti pernah dialami sobat. 

Kendaraan lain berprilaku arogan, ngebut sambil zig-zag, memotong secara tiba-tiba, ambil arah berlawanan dan lainnya. 

Menghadapi situasi seperti ini ada 2 pilihan, lawan arogansi atau yang waras ngalah. 

Sony Susmana, Pendiri Ssafety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menguraikan jika pilihannya melawan yang pasti akan terjadi konfilik.

Ia menguraikan banyaknya koboi jalanan dalam beberapa waktu terakhir ini mencerminkan adanya aksi melawan yang berakibat konflik.

Jika terjadi seperti ini, kondisinya bisa tidak terprediksi. 

"Makanya, kalau bagi saya, pilihannya defensive, hindari terjadi dampak yang lebih besar," katanya. 

Artinya, yang berpikiran waras sebaiknya mengalah.

Sony menambahkan, perilaku arogansi itu hal yang tampak saja. 

Baca Juga: Berulang Terjadi! Kali Ini Pengendara Pajero Pelat Dinas Membahayakan Pengendara Lain di JORR

"Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pengendara yang berprilaku seperti itu," jelasnya. 

Bisa karena tergesa-gesa, ada kepentingan darurat atau bisa juga karena karakter si pengendara. 

Jadi, sepanjang belum ada kerugian secara material, misal terjadi tabrakan, menurut Sony menghndari situasi yang lebih sulit sebaiknya dipertimbangkan. 

Joel D. Mastana, pakar safety riding lain juga mengungkapkan hal yang sama.

Dok.GridOto.com
Sony Susmana, Training Director SDCI. Ngalah saja sepanjang tidak ada kerugian

Ia menambahkan, agar tensi tidak naik menghadapi hal demikian, bisa melakukan olah nafas. 

"Tarik nafas dalam-dalam. Tetap tenang sepanjang tidak ada kerugian," jelasnya. 

Keduanya menekankan pentingnya penambahan alat perekam seperti dashcam yang bisa menjadi bukti tindakan arogansi. 

"Ya.. penting. Tapi sepanjang tidak ada kerugian material, agak sulit untuk melakukan tindakan hukum terhadap perilaku itu," jelas Sony.

Keduanya sepakat, pendidikan mengenai sikap dan prilaku berkendara sangat penting. 

"Salah satunya dalam proses mendapatkan SIM, mindset yang harus ditekankan, bukan pada aspek skill," tutup keduanya.