GridOto.com - Rider tim Red Bull KTM, Jack Miller, kembali melemparkan kritikan kepada sejumlah pembalap MotoGP.
Seperti beberapa bulan sebelumnya, Jack Miller kembali mengkritik keras pembalap yang sering mengeluh dengan kondisi teknis yang dialaminya.
Bagi Jack Miller, keluhan yang dilakukan para pembalap tersebut sudah cenderung merendahkan martabat pabrikan yang mereka bela di MotoGP.
The Thriller menilai mereka seperti lupa dengan asal usulnya, seperti kacang yang lupa akan kulitnya.
"Aku beruntung, betapa jauhnya aku datang ke MotoGP. Orang tuaku berkorban banyak untukku, agar bisa balapan di Eropa. Aku datang ke Spanyol mengumpulkan ban bekas dari tempat sampah di trek untuk latihan," kata Miller dilansir GridOto.com dari Motosan.
"Aku takkan melupakannya, ini yang membuatku seperti sekarang. Aku tak pernah membayangkan bisa seperti sekarang, meski memimpikannya. Sekarang satu hari burukku di paddock masih lebih mending dari hari biasa kebanyakan pembalap. Mereka yang sering mengeluh harus memikirkan hal ini lebih sering," jelasnya.
Banyak yang menduga, sindiran Miller tersebut kembali ditujukan kepada Marc Marquez dan Fabio Quartararo.
Akhir-akhir ini kedua pembalap tersebut terus mengungkapkan keluhannya soal motor masing-masing, sambil memberikan semacam ultimatum ataupun ancaman.
"Mereka harusnya ingat asal usul mereka, dan apa yang mereka impikan sejak kecil. Sekarang mereka melakukan yang disuka dan digaji ribuan dolar," sambung pembalap asal Australia ini.
Baca Juga: Celestino Vietti Gabung Red Bull KTM Ajo, Satu Lagi Murid Valentino Rossi Berpotensi Naik ke MotoGP
"Tentu tak selalu mudah, tapi semua orang mengalami hari buruk. Kebanyakan dari mereka, menganggap nasibnya lebih buruk dari kami. Namun yang penting adalah mengalahkannya, pengalaman membuatku terus punya sikap positif," sambungnya.
Miller juga sepakat soal pendapat yang menyatakan, pembalap generasi lama lebih baik dari era sekarang.
Bukan soal skill, melainkan soal sikap negatif yang cenderung biasa ditampilkan pembalap MotoGP zaman sekarang.
"Ya aku percaya itu. Memang seperti itu. Ini adalah wujud dari kenyataan dunia yang kita tempati," imbuh Miller.
"Kita selalu memandang milik orang lain, dibandingkan bersyukur dengan apa yang kita miliki. Ini menyedihkan, ini salah satu hal yang membuat kita kehabisan energi," jelasnya.