GridOto.com - Mobil listrik memiliki sistem pendingin layaknya mobil mesin pembakaran.
Baterai mobil listrik bisa panas saat dipakai ini yang akan terjadi.
Sistem pendingin pada mobil listrik berfungsi untuk menjaga temperatur baterai agar tidak panas.
Namun bukan hal yang tidak mungkin jika baterai mobil listrik jadi panas.
"Baterai mobil listrik bisa panas jika ada masalah pada sistem pendinginan baterai," ungkap Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Baca Juga: Spesifikasi Mobil Listrik Hyundai IONIQ 6 Ngecas Cuma 18 Menit
"Akan ada sistem proteksi yang mencegah terjadinya kerusakan," terusnya.
Mulanya, pada panel instrumen akan ada peringatan temperatur baterai berlebih.
Melalui battery management system (BMS), fungsi baterai akan dilimit.
"Penyaluran arus listrik baterai akan dibatasi hingga setengah dari daya normal bergantung temperatur," ujar Bonar.
"Besaran daya arus listrik yang mengalir menghasilkan panas yang dibatasi sampai baterai cooling down dan bisa bekerja dengan normal kembali," terangnya.
Randall Hart, President Director M-Fire Technologies, California, Amerika Serikat meneruskan jika panas pada baterai mobil listrik adalah hal yang normal selama fungsi sistem pendinginan bekerja baik.
Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Drop Setelah 10 Tahun Harus Diganti Semua?
"Panas yang dihasilkan mobil listrik bersifat thermal transfer dari perpindahan arus listrik," ujar Randall.
Ia menjelaskan, temperatur yang dihasilkan baterai bergantung besaran daya listrik yang disalurkan baterai selama proses discharge.
Panas yang dihasilkan lebih dinamis dan kecil ketimbang panas dari energi pembakaran mesin.
"Sehingga tetap ada sistem pendinginan seperti radiator yang menjaga kestabilan temperatur baterai agar daya arus listrik yang dihasilkan konsisten," tutur Randall.