GridOto.com – Mengganti oli mobil secara berkala sudah jadi hal yang lumrah dilakukan pemilik kendaraan. Biasanya, oli diganti setiap 10.000 km atau enam bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.
Sayangnya, masih banyak pemilik mobil yang jarang sekaligus mengganti filter oli saat melakukan servis rutin.
Alasannya beragam. Pertama, ketidaktahuan tentang komponen tersebut. Kedua, ingin menghemat biaya. Untuk menghemat uang, banyak juga pemilik mobil yang memilih untuk membersihkan filter oli sendiri karena dianggap masih bisa digunakan.
Padahal, mengabaikan penggantian filter atau membersihkan filter sendiri tidak direkomendasikan, karena dapat menyebabkan kerusakan mesin. Selain kotoran yang menumpuk sulit untuk dibersihkan, media penyaringan dari filter oli juga bisa rusak dan kehilangan efisiensi penyaringannya saat dibersihkan sendiri.
Akibatnya, oli yang mengalir ke mesin tidak akan sepenuhnya bersih sehingga pelumasan mesin tidak optimal. Pada beberapa kasus, filter oli yang kotor juga dapat memengaruhi aliran oli ke komponen mesin, khususnya pada poros engkol dan nok.
Jika aliran oli terhambat, gesekan dan pemanasan yang berlebih akan memicu aus atau kerusakan serius pada mesin. WIX merekomendasikan jadwal terbaik untuk mengganti oli kendaraan yang berdasar pada manual dari pabrikan kendaraan yang dimiliki pengendara.
Baca Juga: Alasan Ganti Oli Mesin Sebaiknya Berbarengan Dengan Filter Oli
Penggantian oli sebaiknya dilakukan bersamaan dengan penggantian filter untuk memastikan optimalnya performa kendaraan dan perlindungan terhadap mesin kendaraan. Tak hanya itu, WIX juga menyarankan penggantian oli berdasarkan kebiasaan berkendara.
Berikut tiga indikator penggantian filter oli berdasarkan pola berkendara yang bisa Sobat GridOto jadikan referensi.
1. Pengendara kasual
Pengendara kasual adalah pemilik mobil yang menggunakan kendaraan untuk perjalanan sehari-hari. Ciri pengendara kasual ditandai dengan kondisi kendaraan dan mesin yang normal, serta tidak mengalami masalah dalam aktivitas berkendara rutin.
Mereka biasanya menggunakan oli mobil konvensional atau bawaan pabrik, terbiasa mengganti oli dan filter setiap 5.000 km hingga 10.000 km, atau antara 6-8 bulan sekali.
Jika Sobat GridOto memenuhi kriteria sebagai pengendara kasual, penggantian oli dan filter oli bisa dilakukan 1-2 kali setahun dalam kurun waktu enam bulan.
2. Pengendara berat
Pengendara berat ditandai dengan kebiasaan menggunakan jenis oli mobil sintetis atau campuran sintetis. Pengemudi ini juga terbiasa berkendara dengan metode stop-and-go, serta terbiasa mengemudi di lalu lintas yang padat dengan durasi yang tak sebentar.
Baca Juga: Filter Oli Salah Cara Pasangnya Awas Oli Mesin Mobil Bisa Rembes
Ciri lainnya, pengemudi ini juga terbiasa menjalankan mobil di area yang kotor dan berdebu. Pergantian oli juga biasanya dilakukan pada 6.000-20.000 km, atau per delapan bulan sekali.
Untuk pengemudi seperti ini, sebaiknya oli dan filter oli diganti lebih sering daripada interval standar. Selain disebabkan karena kebiasaan mengemudi, oli sintetis juga cenderung lebih cepat mengontaminasi filter.
Sobat GridOto dapat mengganti filter oli 1-2 kali dalam jangka waktu empat bulan.
3. Pengendara ekstrem
Pengendara ekstrem merupakan pengguna yang kerap memakai mobilnya untuk kebutuhan yang berat, seperti menarik trailer, kapal, alat berat, atau barang bawaan berdimensi besar.
Umumnya, pengendara jenis ini terbiasa menggunakan oli motor sintetis, berkendara di medan dan suhu yang ekstrem, serta direkomendasikan mengganti oli dan filter oli sesuai standar pabrikan mobil, yakni antara 5.000-10.000 km dan tidak lebih dari 12 bulan atau setiap enam bulan sekali.
Selain memperhatikan kebiasaan pemakaian kendaraan, penting juga untuk menggunakan jenis filter oli yang tepat agar item yang digunakan sesuai dengan spesifikasi oli dan jenis kendaraan yang digunakan.
Kabar baiknya, saat ini ada banyak merek filter oli yang bisa Sobat GridOto pilih sesuai dengan tipe berkendara. Sebagai rekomendasi Sobat GridOto bisa menggunakan filter oli dari WIXFilters.
Sebagai informasi, WIX merupakan merek filter oli aftermarket berkualitas top di dunia yang dimiliki oleh perusahaan asal Jerman, MANN+HUMMEL. Perusahaan ini menyediakan beragam jenis dan ukuran filter oli, mulai dari mobil keluaran Eropa hingga Jepang.
Baca Juga: Timbul Endapan Lumpur di Karter Oli Mesin, Penyebabnya Pasti Dari Sini
Untuk memastikan kebersihan oli mesin, WIX Filter menggunakan gasket yang terbuat dari bahan pilihan, sehingga segel tetap kencang meski filter berada di suhu yang ekstrem dan tekanan yang bervariasi.
Selain itu, beberapa model juga dilengkapi dengan katup anti-bocor yang terbuat dari bahan elastis, sehingga mampu mencegah mesin kekurangan oli saat dihidupkan.
Material di dalam filter dispesialisasikan untuk memfilter oli dan mencegah debu atau serpihan kotoran masuk ke dalam mesin. Material yang terdapat dalam filter dapat bervariasi dan menyesuaikan jenis kendaraan, model, dan spesifikasi dari pabrikan. Hasilnya, filter oli memiliki kemampuan memfilter yang lebih efektif, masa pakainya lebih panjang, dan dapat bekerja baik di kondisi berkendara yang ekstrem.
Terakhir, filter oli dari WIX Filters Oil juga dilengkapi dengan bypass valve dan power ring yang mampu melindungi mesin dari kerusakan akibat peningkatan tekanan yang berlebih di dalam sistem pelumasan.
Baik tipe spin-on maupun cartridge, dibuat oleh WIX untuk memastikan kompatibilitas filter dengan berbagai merek kendaraan, seperti Honda, Toyota, Nissan, Mitsubishi, Mazda, dan Daihatsu.
Untuk mengetahui jenis filter oli yang cocok dengan kendaraan, WIX Filters Oil menyediakan laman pencarian jenis, merek, dan tipe kendaraan pada katalog online ini. Informasi lebih lengkap seputar produk dan jenis filter juga bisa ditemukan melalui situs web WIXFilters, Toda Workshop Nationwide, Instagram @wixfilters_Indonesia, dan Facebook WIXFiltersIndonesia.