GridOto.com - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, setuju dengan usulan hak konsesi MotoGP kepada Honda dan Yamaha.
Gigi Dall'Igna menganggap Honda dan Yamaha pantas mendapat bantuan, untuk menciptakan kompetisi MotoGP yang lebih berimbang.
Apalagi bagi Gigi Dall'Igna, potensi Honda dan Yamaha keluar dari MotoGP benar-benar nyata dan bisa menurunkan nilai jual MotoGP secara besar-besaran.
"Sudah menjadi tujuan kejuaraan dunia untuk memiliki keseimbangan kekuatan di antara pabrikan," kata sang bos, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Itulah alasan aku berpihak untuk membantu pabrikan yang mengalami masalah," jelas pria berusia 57 tahun tersebut.
Bagi Dall'Igna, percuma mendominasi MotoGP jika di sana tidak ada rival seperti Honda dan Yamaha.
"Karena jika mereka memutuskan keluar dari MotoGP pada akhirnya, ini akan menjadi sebuah masalah," tegasnya.
"Maka berarti ada tiga pabrikan yang keluar, dari total enam pabrikan yang kemarin ada," jelas pria Italia ini.
Gigi Dall'Igna juga menegaskan bahwa pabrikan Eropa juga tak boleh egois.
Baca Juga: Resmi, Marco Bezzecchi Pilih VR46 Racing Team di MotoGP 2024
"Kita harus membuat keputusan masuk akal. Tak apa bagiku jika pabrikan Jepang punya jumlah hari tes lebih banyak," sambungnya.
"Mungkin kami juga bisa memberikan kepada mereka tambahan jatah update aerobody motor permusim untuk setiap pembalap," jelasnya.
Namun menurut Dall'Igna, konsesi mesin seperti yang diterima Aprilia dan KTM beberapa tahun lalu, tak perlu diterapkan kepada duo Jepang.
Baik Honda dan Yamaha sudah sangat lama di MotoGP dan tidak ada masalah soal mesin.
"Kupikir mesin tidak terlalu penting untuk mereka. Lebih penting mereka mendapat kebebasan lebih dan kesempatan untuk pengembangan," sambungnya.
"Jika mereka ingin memperbaiki performa motor, mereka butuh opsi yang tak diperbolehkan untuk mereka saat ini. Kami butuh regulasi yang membuat pabrikan kesulitan mendapat ruang untuk perkembangan teknis," jelasnya.
Hingga sekarang permasalahan hak konsesi ini masih belum disepakati oleh seluruh pabrikan.
KTM menjadi pihak yang paling getol menolak usulan konsesi untuk duo Jepang tersebut.
Kabarnya itu menjadi cara mereka melakukan tarik ulur soal permintaan tim satelit kepada Dorna Sports.