GridOto.com - Kalau ngomongin Yamaha RX-King dijamin semua orang bakal tahu sama motor yang punya julukan Motor Jambret itu.
Soalnya motor ini memang populer banget bahkan hingga saat ini, karena banyak yang menganggap sensasi jambakan dari RX-King itu nampol banget.
Meski begitu, motor sport Yamaha di eranya RX-King atau di kisaran akhir 1980 dan awal 1990-an, sebenarnya bukan cuma si Jambret.
Di 1989 saudaranya yang diimpor dari Malaysia pun mengaspal di Indonesia, ialah Yamaha RX-Z.
Meski tak sepopuler RX-King, namun RX-Z juga tak boleh dipandang sebelah mata.
Bahkan secara teknis ia pun lebih advance dari RX-King, enggak percaya?
Pun dari segi desain, RX-Z tampil lebih sporti dengan lekuk tangki yang lebih kekar.
Bagian headlamp-nya juga dibekali fairing yang menunjang tampilan racy-nya.
Tak sampai situ, ia juga punya under cowl, serta bentuk bodi yang lebih menyudut dengan bagian buritan yang melancip, diikuti bentuk stoplamp dan sein belakang yang juga menyudut tegas.
Baca Juga: Yamaha RX-Z, Tiara, Hingga Honda NSR Berselimut Debu, Kondisi Sangat Menyedihkan
Namun, desain yang garang di 1990-an itu harus diakui memang kalah timeless sama desain RX-King, soal selera memang subyektif sih, kalau menurut kamu gimana?
Selain perkara desain, urusan jantung pacu pun Yamaha RX-Z ini juga enggak berlebihan kalau dibilang lebih advance.
Yamaha RX-Z dibekali bore berukuran 56 mm dengan stroke 54 mm, sedangkan RX-King pakai piston berdiameter 58 mm yang dipadu langkah piston 50 mm.
Apalagi RX-Z juga sudah dibekali transmisi 6-percepatan.
Posisi membran juga sudah langsung mengarah ke karter, begitu juga dengan lubang porting blok silinder, RX-Z punya lubang yang lebih banyak dibandingkan RX-King.
Dengan spek mesin demikian, tentu saja urusan putaran atas Yamaha RX-Z ini bisa lebih banyak bicara dibanding RX-King.
Meski begitu, kemungkinan besar kelebihan RX-Z ini jugalah yang mungkin membuatnya kalah pamor dari RX-King.
Lah, ko bisa?
Gini Sob, meski putaran atasnya RX-King tak senendang RX-Z, tapi King punya putaran bawah yang meledak-ledak.
Dan karakter inilah yang bisa jadi malah memikat banyak orang Indonesia.
Baca Juga: Yamaha RX-Z Beserta Puluhan Motor Gaib Solo Diamankan Polisi, Harga Motor Kolektor Ini Disebut Gelap
Bayangin di situasi perkotaan yang padat, kalau harus nunggu putaran tinggi baru dapat sensasi tenaganya ya keburu macet lagi bor.
Tapi beda cerita kalau adu cepat dilakukan di trek panjang, jelas RX-Z juaranya.
Salah satu teknologi unggulan lain yang dimiliki RX-Z adalah Yamaha Computerized Lubrication System (YCLS).
Peranti ini bertugas mengatur campuran oli samping dengan bensin lebih akurat disetiap putaran gas.
Karena bagusnya sistem ini, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sempat menerapkan teknologi ini ke RX-King.
Sayang tidak berlangsung lama, sistem YCLS kembali dicopot dari si jambret karena tidak bisa berfungsi optimal di RX-King.
RX-Z sendiri terakhir kali dijual di Indonesia tahun 1998.
Kalau di Malaysia, Yamaha RX-Z masih terus mengaspal sampai 2008.