GridOto.com - Untuk ban vulkanisir dan ukiran bisa berbahaya saat digunakan karena komponnya berbeda dengan ban baru.
Ban vulkanisir adalah ban bekas yang ditempel kompon baru dan kemudian diberi kembangan lagi.
Sedangkan ban ukiran lebih berbahaya sebab ban botak tapi diukir lagi untuk membentuk alur kembangan.
Nah, belum banyak yang tahu caranya mengetahui ban vulkanisir dan ban ukiran.
Jadinya jangan sampai tertipu ulah pedagang nakal yang jual ban vulkanisir atau ban ukiran tapi bilangnya ban baru.
Karena kondisinya yang beragam, sobat perlu lebih waspada saat memutuskan untuk pakai ban motor bekas.
Khususnya untuk membedakan ban bekas yang memang kondisinya masih bagus dengan ban bekas yang sudah di vulkanisir dan ban ukiran.
“Jika sudah ukiran, cara mengetahuinya dengan menekan tekstur karet pada tapak ban," ujar Hary Setiawan, pemilik toko Sukses Ban di Serpong Tangerang kepada GridOto.com, Rabu (23/8)
Menurutnya, biasanya ban ukiran jadi lebih lembek dan tipis dibanding yang belum diukir.
Baca Juga: Niat Ganti Ban Motor Honda Vario 125? Segini Harga Ban Michelin di Planet Ban
Untuk ban bekas vulkanisir dilihat sekilas kondisinya seperti baru, tapi kualitasnya di bawah ban bekas orisinal.
"Karena kualitas karetnya tentu berbeda antara dinding dan bagian tapak ban,” jelasnya.
Untuk ban ukiran, ciri lain yang bisa diperhatikan adalah terlihatnya rajutan kawat atau benang di bagian dalam tapak ban.
Dengan menggunakan ban bekas ukiran atau vulkanisir, masa pakai ban lebih pendek dan berbahaya saat dipakai.
“Karena lebih tipis, risikonya bisa terjadi pecah ban dan untuk vulkanisir biasanya mengelupas antara dinding dan tapak ban,” pungkas Hary.