Malaysia Pernah Turunkan Motor Balap di MotoGP, Begini Sejarahnya

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 22 Agustus 2023 | 15:05 WIB

Motor MotoGP asal Malaysia, Proton KR3, bersaing langsung dengan Honda RC211V dan beberapa rival beratnya (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Negeri Jiran Malaysia pernah menciptakan sejarah besar dengan memproduksi salah satu motor MotoGP.

Motor MotoGP Malaysia tersebut adalah hasil kolaborasi dengan legenda balap motor asal Amerika Serikat, Kenny Roberts Sr.

Semua dimulai ketika Kenny Roberts Sr. yang sejak 1984 menjadi manajer tim balap, merasa perlu untuk lepas dari Yamaha dan mencoba lebih mandiri.

Pada 1997 saat GP500 didominasi Honda, Kenny Roberts Sr. memulai petualangan baru dengan ingin menciptakan motor buatannya sendiri.

Roberts mendirikan tim privat, kemudian bekerja sama dengan dua raksasa motorsport saat itu yakni Tom Walkinshaw Racing dan Lotus.

Di samping itu Roberts juga menggandeng pabrikan motor asal Malaysia, Modenas yang mendapat dukungan besar dari brand Proton.

Kolaborasinya bersama Modenas dan Proton berhasil menciptakan motor protipe buatan Malaysia untuk balapan GP500.

Uniknya mesin yang dibuat memakai konfigurasi V3, yang dipakai untuk melawan mesin V4 milik Honda NSR500 ataupun rival-rival lainnya.

Motor ini sempat dikendarai putra Kenny Roberts Sr. yakni Kenny Roberts Jr., dan juga oleh Jean Michel Bayle, yang merupakan mantan pelatih bagi pembalap Johann Zarco.

Baca Juga: Alex Marquez Kaget Johann Zarco Tinggalkan Pramac Racing Demi LCR Honda

Andre Verlaat
Modenas KR3 yang dikendari Kenny Roberts Jr. di musim 1998

Sayangnya meski punya visi yang menarik, Modenas KR3 tidak mampu memenuhi harapan yang telah ditetapkan oleh King Kenny.

Namun demikian, motor ini berhasil bertahan di kancah Grand Prix selama beberapa tahun lamanya.

Sang legenda balap masih terus berupaya dengan Modenas dan Proton, hingga pada 2000 ia memulai pengembangan motor KR4, suksesor dari KR3.

Sayang sekali proyek ini mengalami gagal total dan tidak pernah mendapat kesempatan berlaga di lintasan balap.

Pada 2001 Proton mengambil kendali lebih besar atas tim, sehingga motor tersebut berganti nama menjadi Proton KR3.

Saat era MotoGP dimulai pada tahun 2002, Proton KR3 masih sekuat tenaga bertahan walaupun bersaing langsung dengan kehadiran motor 4-tak generasi baru.

GPOne.com
Kenny Roberts Sr. dan Fabio Quartararo

Terlepas dari keunikannya, prestasi Proton KR3 di awal era 4-tak ini sebenarnya tidak bisa dianggap remeh.

Nobuatsu Aoki dan Jeremy McWilliams berhasil meraih posisi ke-12 dan ke-14 dalam klasemen akhir saat itu.

Mereka mengumpulkan lebih dari 120 poin kejuaraan, di tengah persaingan dari motor-motor baru berbasis 4-tak yang secara performa lebih kuat.

Baca Juga: Ducati Sempat Tawarkan Opsi Bertahan, Ditolak Johann Zarco Gara-gara Kontraknya Aneh

Setelah beberapa penampilan di musim 2003, tim Proton KR beralih ke pengembangan motor penerus KR3, yaitu Proton KR5 yang sudah memakai mesin 4-tak.

MotoGP.com
Proton KR5

Proton KR5 ini terinspirasi oleh Honda RC211V yang menggunakan mesin lima silinder 990 cc di awal era 4-tak.

Namun meski sudah mengadopsi konsep tersebut, Proton KR5 tidak mampu mencapai kesuksesan sebesar Honda RC211V yang saat itu dikendarai oleh Valentino Rossi dan beberapa rider tenar lainnya.

Selain performa yang kurang memuaskan, masalah reliabilitas mesin seringkali membuat Proton KR5 gagal menyelesaikan balapan.

Setelah usaha dengan KR5 tidak memberikan hasil yang diharapkan, Kenny Roberts akhirnya berkolaborasi dengan Honda dan menciptakan motor KR211V untuk musim 2006.