GridOto.com - Fan belt pada mobil terbuat dari karet khusus yang mampu menahan tekanan dan panas dari mesin.
Secara fungsi utama, fan belt mobil meneruskan putaran kruk as atau crankshaft untuk memutarkan komponen lain agar bisa bekerja.
Banyak komponen yang kinerjanya bergantung pada putaran fan belt.
Kipas radiator, kompresor AC, pompa power steering hidraulis, alternator sampai water pump bekerja mengandalkan putaran fan belt.
"Fan belt akan terus berputar saat mesin dihidupkan baik saat stasioner atau saat berjalan," buka Triyono, pemilik bengkel Family Auto Service (FAS) di Bintara, Bekasi.
Baca Juga: Ganti Transmisi Matik CVT Honda HR-V Ex Singapore, Segini Harganya
"Sering kali kejadian fan belt putus di jalan, dan ini sangat mungkin terjadi mengingat fan belt juga pinya masa pakai efektif," bebernya.
Sebagai informasi, umur pakai efektif fan belt berkisar 30.000-40.000 km.
Mengantisipasi fan belt putus itu kita harus lakukan pengecekan secara berkala.
"Pengecekan harus dilakukan setiap servis berkala atau 6 bulan sekali," terangnya.
Terkait pengecekan fan belt juga disampaikan oleh Dedi Santoso, Kepala Bengkel Honda Kencana Bekasi Barat.
Baca Juga: Mau Pakai Fan Belt Mobil Bukan Orisinal? Pahami Dulu Dampaknya
"Cara cek fan belt itu dilihat secara fisiknya, pastikan tidak ada retakan halus atau pecah-pecah, jika sudah mulai terlihat maka sebaiknya ganti baru," ucap Dedi.
"Bunyi berdencit saat mobil berakselerasi juga menjadi indikasi fan belt minta ganti baru, fan belt mulai slip dengan pulley makanya bunyi berdencit," jelasnya.
Penggantian fan belt harus dengan ukuran yang sesuai agar kinerja komponen yang sudah disebutkan bisa bekerja dengan baik.