Ban Toprak Razgatlioglu Pecah di Race 2 WorldSBK Ceko 2023, Pirelli Lakukan Investigasi

Rezki Alif Pambudi - Senin, 31 Juli 2023 | 20:45 WIB

Ban Toprak Razgatlioglu saat crash di race 2 WorldSBK Ceko 2023 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Crash yang tak biasa dialami pembalap tim Pata Yamaha Prometeon, Toprak Razgatlioglu, di race 2 WorldSBK Ceko 2023.

Toprak Razgatlioglu crash di race 2 WorldSBK Ceko 2023, lantaran ban Pirelli yang tiba-tiba pecah saat dipakai ngebut.

Terlihat dalam gambar yang diunggah oleh Toprak Razgatlioglu sendiri, bagian ban belakangnya benar-benar dalam kondisi tak biasa saat kejadian.

"Aku melakukan yang terbaik tapi ban belakangku meletus dan aku keluar dari balapan secara mengejutkan," tulisnya dalam unggahan Instagram.

"Kami akan terus bertarung, kami terus bertarung lebih. Pertama terima kasih tim Pata Yamaha Prometeon dan para penggemar. Kami takkan menyerah," jelasnya.

Kejadian yang aneh ini mengundang banyak perhatian, tekanan pun didapatkan Pirelli sebagai pemasok ban WorldSBK.

Pirelli pun langsung melakukan investigasi, untuk menyelidiki alasan kenapa ban yang dipakai juara MotoGP 2021 itu bisa dalam kondisi mengerikan.

Ternyata tidak hanya Razgatlioglu saja, karena Jonathan Rea dan Remy Gardner juga menunjukkan indikasi masalah yang serupa.

Hanya saja gejala kerusakan bannya tidak separah rider asal Turki tersebut.

Baca Juga: Heboh! Selebrasi Aldi Satya Mahendra Menang WorldSSP300 Ceko 2023, Windshield Motor Sampai Pecah

"Di race 2 WorldSBK, dengan ban belakang spek baru kode C0567, kami merekam ada beberapa kasus melepuh dari Rea, Gardner dan Razgtlioglu," kata Giorgio Barbier, bos Pirelli Moto Racing, dilansir GridOto.com dari GPOne.

"Dua kasus pertama, lepuhannya sangat kecil dan tidak mempengaruhi hasil balap. Namun kasus Razgatlioglu ada dua lepuhan menonjol dan telemetri menunjukkan pengempisan secara tiba-tiba," jelasnya.

Barbier mengakui, gaya balap Razgatlioglu yang agresif seharusnya tidak mempengaruhi ban sampai serusak itu.

"Jelas bahwa kejadian ini tak boleh terjadi. Kami akan menganalisisnya di laboratorium dengan tiga sampel ban itu, untuk mengetahui apa alasan gejala itu terjadi," sambungnya.