GridOto.com - Salah kaprah kebanyakan pengguna Isuzu Panther soal oli transmisi, begini kata pakarnya.
Tak hanya soal perawatan kaki-kaki yang terbilang lebih simpel, ternyata hal besar seperti penggunaan oli transmisi saja masih sering terjadi salah kaprah dari pengguna.
Menurut Angga, pemilik Panther Motor dan Oil Motor di Pasar Mobil Kemayoran, terjadi banyak kekeliruan.
"Bukan cuma soal laher (bearing) Panther. Terus yang lain itu ada juga soal transmisi," beber Angga.
"Harusnya pakai oli transmisi yang 80/90 tapi ini malah pada pakai oli mesin," sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Jangan Pelit Sama Dua Hal Ini Biar Mesin Isuzu Panther Tetap Sehat
Untuk penggunaan oli pada kinerja tinggi seperti transmisi tentu saja perlu disesuaikan dengan kapasitas oli yang sesuai.
Ini tentunya juga berkaitan dengan usia komponen transmisi pasa Isuzu Panther.
"Anehnya itu ada dalam anjuran di buku manual seperti itu. Dan customer jadi pada banyak bilang pakai oli mesin aja. Padahal gak seharusnya kaya gitu," terang Angga lagi.
Dampak jangka pendeknya menurut Angga, gigi transmisi jadi susah masuk atau dalam bahasa sehari-hari disebut 'ngelos'.
Sementara dampaknya jika berkelanjutan, komponen gear pada transmisi bisa mengalami gesekan berat hingga di titik keausan.
"Nah itu, jadi giginya tuh suka ngelos, suka kemakan, karena oli mesin kan terlalu encer buat kerja berat di transmisi," ungkap Angga.
Baca Juga: Simpel Tapi Part Ini Bikin Mesin Isuzu Panther GT Lebih Efisien
Jika sudah terlalu lama menggunakan oli mesin pada transmisi Isuzu Panther tentu dampak terbesarnya cukup parah menurut Angga.
"Jadi kalau udah kelamaan pakai oli mesin buat transmisi itu ngeri, suka kadang-kadang netral sendiri lah, suka lompat gigi," bebernya lagi.
"Itu kan bahaya apalagi Panther manual pas kita alamin kondisi lagi jalan," sambung Angga dengan khawatir.
Bagi yang ingin berkonsultasi bisa mampir ke Panther Motor yang beralamat di Blok S no 124-C , Pasar Moibil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Atau bisa juga di Oil Motor yang beralamat di Blok M no.18 yang juga berada di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.