Untuk Jadi Gas Hidrogen Fuel Water Hybrid Tak Bisa Pakai Sembarang Air

Radityo Herdianto - Rabu, 26 Juli 2023 | 08:00 WIB

Untuk jadi gas hidrogen Fuel Water Hybrid tak bisa pakai sembarang air. ILUSTRASI. Fuel Water Energy yang terpasang di ATV. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Rekayasa teknologi Fuel Water Hybrid yang menciptakan gas hidrogen sebagai energi pembakaran mesin menyita perhatian.

Untuk jadi gas hidrogen Fuel Water Hybrid tak bisa pakai sembarang air.

Air menjadi materi utama yang digunakan alat Fuel Water Hybrid atau oxyhydrogen generator (HHO generator) untuk diubah menjadi gas hidrogen.

Rudy Sumardi, Dosen Rekayasa Teknologi Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Jawa Barat sebagai perancang Fuel Water Hybrid mengutarakan jenis air yang dibutuhkan agar bisa menjadi gas hidrogen murni.

"Air yang dipakai harus air destilasi," buka Rudy.

"Jenis air ini mudah didapat dari air kondensasi AC (air AC)," sambungnya.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Jenis air yang dibutuhkan Fuel Water Hybrid adalah air destilasi bebas mineral.

Baca Juga: Alat Fuel Water Hybrid Sudah Dijual Online, Harga Mulai Rp 2,5 Juta

Menurut Rudy, air kondensasi memiliki kemurnian yang baik saat diproses dalam elektrolisis dari generator.

Saat air dialiri arus listrik, unsur kimianya terpecah menjadi H2 (hidrogen) dan O2 (oksigen).

"Gas hidrogen yang dihasilkan punya kemurnian tinggi," tekan Rudy.

Jika menggunakan air mineral, ia menyebutkan Fuel Water Hybrid tidak bisa menghasilkan gas hidrogen dengan baik.

Sebab kandungan mineral dari air menjadi kontaminasi yang mengurangi kemurnian gas hidrogen.

"Saat proses elektrolisis air yang dialiri arus listrik menghasilkan partikel hitam," tunjuk Rudy.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Air mineral bisa menimbulkan partikel kotoran dari mineral yang mengkristal saat proses elektrolisis.
Baca Juga: Bocoran Cara Kerja FWH, Bikin Mobil Hemat BBM Hingga 80 Persen

"Partikel ini merupakan mineral yang mengkristal dan menjadi kotoran penyumbatan," terangnya.

Partikel mineral tersebut akan menutup sekat-sekat anoda dan katoda sehingga pemecahan unsur kimia H2 dan O2 tidak bekerja baik.

"Flow tekanan gas hidrogen jadi lebih kecil karena tersumbat," tutup Rudy.