GridOto.com - Pembalap tim Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia, memberikan pendapat berlawanan dengan dua seniornya di MotoGP, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.
Baru-baru ini, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo memang cukup getol memberikan kritikan soal MotoGP yang semakin berbahaya dan kehilangan jati dirinya.
Casey Stoner ingin menghapus sprint race dan perangkat aerodinamika, demi membuat MotoGP menjadi menarik lagi.
Jorge Lorenzo mengatakan bahwa motor MotoGP sekarang mengancam keselamatan pembalapnya sendiri, karena terlalu kencang.
Keduanya sepakat bahwa komponen aerodinamika dan elektronik memegang peran terlalu besar dalam performa motor.
Sedangkan Pecco Bagnaia menilai perkembangan teknologi di MotoGP tak bisa dihentikan seperti saran kedua legenda tersebut.
"Olahraga kami adalah puncak dari dua balap motor. Jadi kami harus selalu melaju ke depan dan mencoba melakukan yang lebih," kata murid Valentino Rossi tersebut, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Berlawanan dengan banyak opini, kami sudah menunjukkan bahwa proses menyalip masih sangat mungkin terjadi dengan aerodinamika yang sekarang," jelasnya.
Bagnaia juga menilai, perangkat aerodinamika dan lainnya juga telah membuat motor MotoGP lebih aman dari generasi-generasi sebelumnya.
Baca Juga: KTM Pastikan Pedro Acosta dan Augusto Fernandez Balapan di MotoGP 2024, Pol Espargaro Bagaimana?
"Jika kau lebih kencang dari depanmu, kau bisa menyalip. Ketika berbicara soal keselamatan, aerodinamika juga membantu kok," sambungya.
"Perkembangan aerodinamika menunjukkan bahwa kami terus berkembang, jadi kami akan tetap mengembangkannya dan menggunakannya," tegas rider bernomor 1 ini.
Ia juga tak sepakat bahwa peran rider dikesampingkan dengan kekuatan motor ataupun aerodinamikanya.
"Aku tak peduli kami akan balapan dengan aerodinamika atau tidak karena aku kencang dengan keduanya. Aerodinamika atau tidak, selalu pembalap yang bikin perbedaan," lanjut sang juara bertahan.
Bagnaia juga tidak takut dengan kecepatan motor yang semakin kencang, seperti yang dikhawatirkan Lorenzo.
"Rasanya tak pernah terlalu kencang bagiku, aku selalu ingin lebih kencang," lanjut rekan setim Enea Bastianini ini.
"Itu normal kami semakin kencang di lurusan atau tikungan. Performa sekarang selalu beradaptasi. Kupikir seluruh part motor MotoGP harus selalu berkembang dan beradaptasi," jelasnya.