Kenapa Permukaan Jalan Tol Ada yang Aspal dan Beton? Ini Jawabannya

Naufal Nur Aziz Effendi - Kamis, 20 Juli 2023 | 15:30 WIB

Permukaan jalan tol ada yang dari aspal dan beton, ini alasannya. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

GridOto.com - Berbagai ruas jalan tol di Indonesia umumnya memiliki dua jenis perkerasan yakni aspal dan beton.

Kedua tipe permukaan jalan tol ini memiliki karakter yang berbeda, misalnya aspal bersifat lentur dan beton yang terasa rigid.

Karena itu, pengemudi merasakan sensasi yang berbeda ketika melibas jalan tol yang permukaannya dari aspal maupun betol.

Tapi kalau dipikir-pikir, kenapa ya permukaan jalan tol ada yang memakai aspal dan beton?

Menurut Ex Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru, ada sejumlah faktor yang menentukan tipe permukaan jalan tol dan salah satunya kondisi lalu lintas.

"Penentuan jenis permukaan rigid (beton) atau fleksibel (aspal) dalam konstruksi jalan tol, didasarkan pada perencanaan atas beban lalu lintas (Traffic) yang akan dilayani oleh suatu jalan tol selama usia layanannya," ujar pria yang akrab disapa Heru ini saat dihubungi GridOto beberapa waktu silam.

Heru mengatakan, kondisi tanah di area jalan tol juga ikut menjadi alasan mengapa permukaan jalan tol ada yang terbuat dari aspal maupun beton.

"Penentuan material berdasarkan dari kondisi tanah di sekitar daerah jalan tol yang dibangun. Jika traffic yang dilayani tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tipe perkerasan beton," katanya.

Perlu diketahui, aspal dan beton masing-masing memiliki plus minus dari berbagai sisi semisal jalan beton kelebihannya mampu menahan beban dari kendaraan bermuatan berat, lebih tahan banjir atau genangan air.

Baca Juga: Sering Bolak-Balik Melintas, Ternyata Ini Kepanjangan Nama Jalan Tol 

Kelebihan jalan beton lainnya yaitu dapat digunakan di struktur tanah apapun, tanpa harus memperbaiki strukturnya di awal pembangunan dan memiliki periode perawatan yang lebih lama dibanding aspal.

Namun, kekurangan material ini adalah warnanya cenderung monoton sehingga membuat nuansa jalan tampak gersang.

Selain itu, jalan dengan permukaan beton memiliki biaya pemeliharaan yang cenderung mahal dan membutuhkan waktu lama saat perbaikan.

bpjt.pu.go.id
contoh ruas tol dengan permukaan beton.

Sementara kelebihan jalan dengan permukaan aspal adalah lebih nyaman saat dilintasi pengemudi, khususnya untuk kendaraan dengan bobot ringan.

Jalan dengan permukaan aspal juga mudah diperbaiki, misalnya di bagian yang rusak saja atau tidak perlu seluas beton.

Namun jalan aspal juga memiliki kekurangan, seperti kurang kuat terhadap genangan air, banjir, hingga perlu perataan kontur tanah terlebih dulu sebelum pembangunannya.

Karena itu, pemeliharaan aspal jalan tol perlu sering dilakukan lantaran material aspal tidak sekuat beton.

Meski begitu, kedua material jalan tol dianggap Jasa Marga sama baiknya untuk ketahanan ban kendaraan yang melintas.

"Sebab setiap pabrik ban telah menguji daya tahan produk bannya di beragam permukaan termasuk aspal maupun beton. Jadi agar permukaan ban tidak cepat habis, lakukan perawatan kendaraan yang tepat yang dibarengi dengan pengaplikasian gaya mengemudi yang aman" terang Heru.

Contohnya gaya mengemudi yang aman yaitu tidak berkendara secara agresif, tidak melakukan pengereman mendadak, dan menjaga kecepatan kendaraan sesuai aturan dan rambu-rambu lalu lintas.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Dua Sistem Perhitungan Tarif Tol

Sedikit informasi, aspal merupakan material jalan yang terbuat dari susunan bebatuan yang direkatkan dengan cairan kental berwarna hitam.

Sedangkan jalan beton dibuat dari campuran semen, pasir dan material lain yang tergabung dalam proses cor.