GridOto.com - Setelah menjadi juara MotoGP 2022, Pecco Bagnaia melambung menjadi salah satu pembalap papan atas di grid.
Nama Pecco Bagnaia pun kemudian dibanding-bandingkan dengan sejumlah seniornya, dari mulai Casey Stoner hingga sang guru, Valentino Rossi.
Namun bukannya senang, Pecco Bagnaia justru kesal saat sosoknya dibanding-banding dengan beberapa legenda termasuk Valentino Rossi.
Menurut pembalap tim Ducati Lenovo ini, seharusnya penggemar mengingatnya sebagai pembalap yang berdiri dengan namanya sendiri.
Ia tak mau diperlakukan sebagai titisan atau penerus legenda tertentu, yang menurutnya bukan menaikkan namanya tapi malah memperburuk citranya.
"Aku ingin menjadi diriku. Kisah tokoh seperti ini tidak menarik karena menurutku, kita semua harus menjadi diri kita sendiri yang apa adanya," kata sang rider, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Menurutku itu adalah hasil dari sebuah karakter, kau tidak bisa menjadi karakter dengan caramu berperilaku saja," jelasnya.
Bukan untuk dirinya saja, Bagnaia juga tak suka jika rival-rivalnya dibanding-bandingkan dengan pembalap era dulu.
"Sekarang sudah berbeda dengan ketika ada 'Fantastic 4' (Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Casey Stoner, dan kemudian Marc Marquez)," sambungnya.
Baca Juga: Kalau Enggak Segera Dihalangi, MotoGP Bisa Sampai Top Speed 400 km/jam
"Apa yang terjadi sekarang? Semua pebalap, terlepas dari apakah mereka di tim pabrikan atau di tim satelit, memiliki motor yang memungkinkan mereka berada di depan," jelasnya.
Menurutnya para penggemar harus move on dengan menikmati MotoGP yang sekarang, tanpa harus membandingkan dengan yang dulu.
"Di Italia, di Spanyol, kupikir orang-orang sangat terpikat pada masa lalu dan membuat banyak kesalahan dengan membandingkan pembalap dari sebelumnya dengan yang sekarang," lanjutnya.
"Kau tak bisa membandingkanku dengan Casey Stoner yang memenangkan kejuaraan bersama Ducati pada 2007. Kami berbeda, kami adalah orang yang berbeda," tegasnya.