Pakai Oli Lebih Kental Ternyata Tidak Membuat Mesin Mobil Lebih Adem

Radityo Herdianto - Rabu, 12 Juli 2023 | 09:00 WIB

Pakai oli lebih kental ternyata tidak membuat mesin mobil lebih adem. ILUSTRASI. Viskositas SAE oli mesin (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Ada salah kaprah terhadap penggunaan oli mesin lebih kental untuk ketahanan temperatur mesin mobil yang tinggi.

Pakai oli lebih kental ternyata tidak membuat mesin mobil lebih adem.

Penggunaan oli mesin lebih kental dari spesifikasi pabrikan malah bisa menimbulkan masalah bagi mesin mobil itu sendiri.

Hal tersebut dijelaskan oleh Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) produsen oli mesin Wealthy Apogeo, Ultimax, dan Optimus di Indonesia.

Menurutnya, ketahanan panas oli mesin tidak bergantung pada viskositas oli mesin.

"Ketahanan oli terhadap temperatur tinggi bergantung dari unsur pembentuk oli yang terkandung," tekan Arief.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi pengisian oli encer keluaran Wealthy di Suzuki Ertiga Dreza

Baca Juga: Telat Ganti Oli Mesin Mobil, Dalam Jangka Panjang Ini Dampak Buruknya

"Yang terutama adalah extreme pressure dan viscosity modifier," terusnya.

Arief menerangkan, unsur extreme pressure menciptakan molekul oli mesin yang bisa tahan degradasi dari panas yang dihasilkan mesin.

Sekaligus viscosity modifier berfungsi menjaga kestabilan viskositas oli dari perubahan temperatur mesin baik saat dingin maupun panas.

"Viskositasnya terjaga untuk pelumasan sekalipun oli encer terhadap panas tinggi mesin," tutur Arief.

Oli mesin lebih kental dari spesifikasi yang dipakai justru bisa menimbulkan masalah pada pelumasan.

Sebab viskositas dirancang untuk percepatan pelumasan terhadap kerapatan celah komponen.

Billy
Kondisi mesin perlu dicek, cairan seperti pelumasan wajib diganti

Baca Juga: Punya Fungsi Penting Mobil Diesel Jangan Sampai Telat Ganti Oli Mesin

"Mesin modern saat ini butuh oli encer diisi oli lebih kental malah tidak bisa melumasi komponen secara keseluruhan," sebut Arief.

Akibatnya, ada gesekan berlebih pada komponen yang tidak terlumasi sempurna.

Juga beban kerja mesin lebih berat karena adanya hambatan fluida dari oli mesin yang lebih kental.

"Panas mesin jadi lebih tinggi, tenaganya lemot, malah terjadi keausan komponen," beber Arief.