GridOto.com - Karoseri Laksana mengadakan uji standar keselamatan UN ECE R29 atau benturan bagian depan pada struktur kendaraan bus, Kamis (6/7/2023).
Uji keselamatan berstandar Eropa ini, diklaim merupakan yang pertama dilakukan oleh perusahaan karoseri di Indonesia.
Tim GridOto.com pun berkesempatan hadir melihat langsung uji keselamatan ini di pabrik Laksana Ungaran, Jawa Tengah.
Metode uji keselamatan ini sebenarnya cukup sederhana, yakni dengan menghantamkan pelat baja seberat 1,5 ton ke bagian depan bus untuk mengukur seberapa kuat bodi bus menahan benturan.
Adapun hantaman pelat baja tersebut diklaim menghasilkan energi impak sebesar 55 kilojoule (kj), dan kecepatan impak setara 31 km/jam.
Berhasil atau tidaknya uji tabrak ini dilihat dari apakah ada bodi bus yang masuk ke dalam kabin (ke arah pengemudi) atau tidak.
Poin lainnya, pintu depan bus harus tetap bisa terbuka meski terjadi benturan atau kecelakaan.
"Jadi standar UN ECE R29 ini tujuannya untuk melihat seberapa kuat bodi bus, dalam melindungi pengemudi jika terjadi kecelakaan di bagian depan," ucap Stefan Arman, Technical Director Laksana, Kamis (6/7/2023).
Saat pelat besi dihantamkan ke bagian depan bus, terlihat bahwa bodi SR3 garapan Laksana sama sekali tidak mengalami kerusakan.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Karoseri Laksana Simulasikan Uji Tabrak Depan Standar Eropa
Hanya saja kaca bus pecah dan lepas menimpa pengemudi, yang saat pengujian didemonstrasikan menggunakan patung manekin.
Sedikit gambaran, kaca yang digunakan pada pengujian kali ini adalah model single glass.
Melihat hasil ini, Stefan menyebut pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait lepasnya kaca tersebut.
Dugaan awal, kaca lepas karena tim Laksana lupa memasang seal perekat kaca depan.
"Ini akan jadi evaluasi kami, sepertinya tim kami lupa pasang seal perekat sehingga kacanya bisa lepas. Karena memang sejak kemarin fokus kami adalah di struktur bodinya," ucap Stefan.
Ia menambahkan, selama ini tak pernah ada kejadian kaca terlepas seperti saat pengujian ini.
Oleh sebab itu, Ia menyebut hal ini merupakan kesalahan minor dan optimis bisa segera diperbaiki.
"Selama ini kami enggak pernah mendengar atau melihat kasus kecelakaan tabrak depan, yang sampai membuat kaca bus terlepas seperti ini," kata Stefan.
"Saya rasa ini memang ada sedikit kesalahan pada saat pemasangan kacanya," tambahnya.
Baca Juga: Karoseri Laksana Rilis Bus Sleeper Baru PO Agra Mas, Intip Detailnya
Terkait pintu depan, terlihat bahwa bagian tersebut tetap utuh dan bisa terbuka usai bus dihantam menggunakan pelat baja.
Hal ini menjadi nilai plus, dan bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan.
Menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, pintu merupakan elemen penting untuk evakuasi penumpang saat terjadi kecelakaan.
Oleh sebab itu, Soerjanto menyebut pintu harus tetap bisa terbuka saat bus mengalami kecelakaan.
"Meskipun bus punya beberapa pintu darurat, tapi pintu utama sebisa mungkin harus tetap bisa terbuka. Karena semakin banyak akses, maka akan semakin mudah melakukan evakuasi saat kecelakaan," jelasnya.
Uji keamanan bodi bus Laksana, kuat dihantam?
Posted by GridOto on Wednesday, 5 July 2023