GridOto.com - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, mengakui banyak kekurangan yang menyebabkan timnya ketinggalan di MotoGP 2023.
Alberto Puig mengkritisi cara insinyur Honda yang cara kerjanya terlalu konservatif, jika dibandingkan teknisi lain di pabrikan Eropa.
Mantan pembalap MotoGP ini menilai pabrikan Jepang masih memegang gengsi yang terlalu tinggi, di tengah pertarungan ketat di MotoGP.
Itu punya sisi baik karena etos kerja orang-orang Jepang sudah tak perlu diragukan lagi, sebagai ciri khas mereka yang sudah dikenal dunia.
Namun ada beberapa hal yang punya dampak negatif, karena mereka cenderung menutup potensi dari rivalnya di Eropa.
Di saat rival dari Eropa melakukan beberapa pembaruan, Honda cenderung bermain lebih aman dan kuno.
"Pabrikan Eropa bekerja secara agresif dalam beberapa tahun terakhir, dan telah berani mengambil banyak risiko," ujar sang manajer, seperti dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
"Berani mengambil risiko itu bisa membuat kesalahan. Tapi mereka berani menghadapinya. Sedangkan tradisi pabrikan Jepang mungkin lebih konservatif," jelas pria asal Spanyol ini.
Kebetulan gaya konservatif tersebut mendapat konsekuensi berat dengan beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan Honda.
Baca Juga: Yamaha Sunmori Terus di MotoGP 2023, Fabio Quartararo Sebut Gara-gara Kebanyakan Tidur