GridOto.com - Beredar di media sosial, sebuah video yang menunjukkan insiden hampir terjadinya kecelakaan beruntun akibat perilaku pengemudi Toyota Fortuner di jalan tol.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @dashcam_owners_indonesia pada Sabtu (1/6/2023), terlihat bahwa Toyota Fortuner tersebut tiba-tiba mengerem di lajur kanan dekat dengan lajur keluar tol.
Sedan Toyota putih yang berada di tepat belakang Fotuner serta perekam video juga melakukan pengereman mendadak untuk menghindari kecelakaan beruntun.
Beruntungnya, perilaku berbahaya ini tidak mencelakai pengguna jalan tol lainnya.
Sementara itu, Toyota Fortuner yang mengerem mendadak tersebut langsung beralih ke lajur kiri, bahkan melanggar marka Chevron sebelum memasuki lajur keluar tol.
Dalam kasus ini, pengemudi Toyota Fortuner hitam bisa dibilang perilaku mengemudi yang berbahaya karena dia memotong lajur dari kanan, langsung ke pintu keluar tol di kiri.
Sony Susmana, Direktur Pelatihan Konsultan Keselamatan Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengomentari peristiwa ini dengan mengatakan bahwa pengemudi Fortuner itu tidak memahami etika berlalu lintas dan mengancam keselamatan orang lain.
Menurutnya, pengemudi tersebut berkendara sesuai dengan keinginannya sendiri dan tidak mematuhi aturan lalu lintas.
“Kalau salah jalan, bisa berusaha berhenti kalau aman atau keluar tol kemudian masuk lagi di pintu tol selanjutnya,” ucap Sony, dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/7/2023).
Baca Juga: Isuzu Panther Cium Toyota Kijang di Tol Japek, Diduga Gagal Nyalip dari Bahu Jalan
Sony melanjutkan, memotong dengan alasan tanggung atau buru-buru sangat tidak disarankan.
“Sebaiknya berkendara di lajur kiri, karena itu lanjur dengan kecepatan rendah di jalan tol, dan biasanya arah keluar ada di kiri. Sehingga ketika ragu menentukan arah tidak membahayakan kendaraan yang ada di belakangnya,” katanya.
Banyak orang mengklaim tidak mengenal daerah tersebut sehingga seringkali melakukan manuver berbahaya saat berkendara di jalan tol.
"Menyadari bahwa tidak ada toleransi untuk kecelakaan, meskipun pengemudi tadi tidak terlibat dalam kecelakaan, tindakannya bisa menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan lainnya," pungkasnya.