GridOto.com - Rian Mahendra tampaknya sejauh ini tidak tertarik menggunakan bus tingkat atau double decker, sebagai armada PO Mahendra Transport Indonesia (MTI).
Padahal, bus tingkat atau double decker belakangan ini tengah menjadi tren di Indonesia.
Lantas, apa alasan Rian Mahendra tidak tertarik menggunakan bus double decker?
Menurut Rian, hal tersebut dikarenakan strategi perusahaannya yang lebih mengincar market menengah ke bawah.
"Aku pribadi dulu mengelola market untuk menengah ke bawah. Lalu aku bagi mereka (segmen penumpang) itu untuk kelas bawah 80 persen dan kelas atas 20 persen," ucap Rian saat ditemui di Cawang, Jakarta Timur beberapa hari lalu.
"Jadi kalau aku udah nguasain yang 80 persen kenapa aku harus recokin yang 20 persen?" sambungnya.
Selain itu, putra Haji Haryanto ini berpendapat bahwa bus double decker memiliki biaya operasional yang cukup tinggi.
Sehingga secara matematis keuntungan yang didapat relatif lebih kecil ketimbang bus single deck.
"Nilai investasi buat double decker itu lebih besar. Namun penandapatanya belum tentu. Penjualan tiket biasanya lebih terbatas," ucap pria berjuluk calo terkuat di bumi ini.
Baca Juga: Rian Mahendra Sampai Minta Maaf ke Sopir Bus Legendaris Ini, Berikut Kronologinya
"Orang kan bisnis mau keuntungan. Emang ada orang mau bikin bus cuma buat keren-kerenan aja tanpa ada keuntungan?" tambahnya.
Sebagai informasi, dalam siaran langsung di Instagram pribadinya, Rian Mahendra pernah menuturkan bahwa perawatan ringan untuk double decker adalah Rp 9 juta.
"Kemarin di Kencana perawatan ringan aja itu bisa Rp 9 juta, kalau perawatan berat bisa Rp 30 jutaan. Pusing," ujar Rian.