Bos Red Bull Kecewa, Karier Pembalap Keturunan Indonesia di F1 Segera Berakhir?

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 30 Juni 2023 | 20:40 WIB

Pembalap keturunan Indonesia, Nyck de Vries, terancam didepak dari tim Scuderia AlphaTauri (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Karier pembalap keturunan Indonesia, Nyck de Vries, bersama tim Scuderia AlphaTauri tampaknya sedang berada di ujung tanduk.

Penampilan Nyck de Vries pada awal F1 2023 dianggap mengecewakan, sehingga membuat petinggi Red Bull sebagai owner AlphaTauri menyesal merekrutnya.

Sejak awal perekrutan Nyck de Vries memang bisa dikatakan sedikit unik dari pembalap-pembalap akademi Red Bull lainnya.

Juara Formula E 2021 ini hanya sekali tampil gemilang saat menggantikan Alex Albon di Monza pada 2022 lalu.

Namun siapa sangka hal itu sudah cukup membuat Helmut Marko sebagai tetua Red Bull kesengsem berat.

Penampilan impresif dalam satu balapan itu akhirnya membuat Marko nekat merekrut sang pembalap, meski sedikit mendapat kontra dari petinggi lain.

Christian Horner selaku bos Red Bull Motorsport sebenarnya tak cocok dengan pembalap Belanda tersebut.

Apalagi ia kala itu masih merupakan pembalap pengembang tim rival, Mercedes.

Tim Prinsipal AlphaTauri, Franz Tost, juga tegas lebih memilih merekrut Mick Schumacher sebelum akhirnya keputusan berpihak ke de Vries.

Baca Juga: Cuma Pakai Ban Medium, Max Verstappen Sikat Duo Ferrari di FP1 F1 Austria 2023

"Tidak sering, tapi kadang kami berselisih paham. Yang terakhir adalah soal de Vries," kata Marko dalam podcast F1, dilansir GridOto.com dari GPFans.net.

"Sebenarnya itu adalah tim AlphaTauri, tapi kami ini keluarga besar dan punya opini sendiri-sendiri. Ia (Horner) tidak suka dengan de Vries. Tapi kini tampaknya pendapat Horner benar," sesal Marko.

Saat ini de Vries masih belum meraih poin untuk tim yang dibelanya di F1 2023.

Ia masih kalah jauh dari rekan setimnya, Yuki Tsunoda, yang mampu bertarung demi poin dalam banyak kesempatan.

Kini petinggi Red Bull masih memberikan kesempatan beberapa balapan ke depan untuk pembalap 28 tahun tersebut.

Jika dalam beberapa balapan ke depan penampilannya belum juga membaik, maka de Vries bisa saja digantikan oleh pembalap lain, salah satunya Daniel Ricciardo.

"Dulu Franz sempat ingin Mick Schumacher, tapi ia pembalap akademi Ferrari sepanjang kariernya, dan ia sudah di F1," sambungnya.

"AlphaTauri adalah tim junior, de Vries terlihat lebih bagus dari Schumacher dalam satu race, sukses di Monza, jadi ia rasanya cocok dengan filosofi tim junior kami," jelasnya.