GridOto.com – Vespa GTS series bersolek secara tampilan juga ada penambahan fitur bahkan performa. Kini ada 3 varian berbeda yang kalian harus tahu.
Yaitu GTS Classic, GTS Super Sport dan GTS Super Tech. Dua varian pertama pakai mesin 150 cc, sementara yang terakhir tentu 300 cc.
Nah, di artikel kali ini, kita fokus sama GTS bermesin 150 cc dulu yuk.
Harganya Rp 78,8 juta (OTR Jakarta) untuk GTS Classic. Jadi meski ini versi termurah, tapi lebih mahal Rp 12,8 juta dari Yamaha XMAX Connected yang hanya Rp 66 juta. Sedang GTS Super Sport, Rp 84,55 juta (OTR Jakarta).
Beda antara GTS Classic dan GTS Super Sport paling utama ada pada warna, Classic lebih banyak ornament kroom, sedang Super Sport bermain dengan warna-warna cerah dan detail hitam.
Perbedaan lainnya adalah pada aplikasi MIA Vespa, aplikasi yang memungkinkan motor terkoneksi dengan smartphone ini absen pada tipe Classic.
PERUBAHAN DESAIN
Dari desain, terlihat beda pada detail lampu utama, lampu sein sudah LED, spion didesain baru, area “dasi” detailnya juga diberi sedikit sentuhan modif ala karbon, dan “jengger” pada sepatbor depan dibuat sedikit lebih pipih dan ke bawah.
Baca Juga: Vespa Pertama Yang Pakai Keyless Resmi Hadir di Indonesia, Harganya Lebih Mahal dari XMAX
Yang juga berubah adalah peleknya, bentuknya beda total jadi palang 5 bercabang yang kesannya juga lebih fresh dan sporty karena kesannya jadi lebih ramping.
Perubahan juga ada di bagian kisi-kisi yang ada di belakang lampu sein depan. Kini jadi garis vertikal menggantikan model honeycomb. Sementara di belakang lampu rem juga diubah, ketika menyala sorotnya kini lebih mengotak meninggalkan desain membulat.
FITUR & TEKNOLOGI
Kini semua lampu sudah pakai jenis LED, mulai dari lampu utama, lampu rem dan sein.
Dan yang sangat kekinian, akhirnya ada varian Vespa yang pakai smartkey atau keyless, pertama di GTS terbaru ini.
Sehingga tak perlu lagi colok kunci konvensional pada kontak. Cukup kantongi remote, asalkan dalam radius maksimal 1,5 meter, maka kenop kontak bisa dinyalakan.
Yang unik di remote terdapat 2 buah tombol. Yang bergambar motor fungsinya sebagai bike finder atau semacam answer back system, memudahkan mencari posisi motor ketika di parkiran.
Tombol kedua yang gambar kunci fungsinya unik, untuk membuka jok dari jarak jauh, bisa sampai 50 meter!
Keunikan lain sistem keyless Vespa GTS ini ketika baterai remote habis, pengendara tetap bisa menghidupkan motor cukup dengan menempelkan remote pada panel di bawah setang kiri yang dikasih lambang sinyal.
Yang juga baru adalah panel indikator yang digunakan. Tetap andalkan kombinasi analog untuk spidometer dan digital untuk info lain. Namun yang layar digital lebih besar dan info yang disajikan lebih banyak.
“Tapi di versi Classic sebagai opsional, agar bisa terhubung harus tambah modulnya secara terpisah,” terang Ayu Hapsari, PR and Communications and BTL Manager PT Piaggio Indonesia.
Jika dihubungkan dengan MIA Vespa, maka saat ada panggilan masuk, panggilan tak terjawab, dan notifikasi masuk akan muncul notifikasi di layar digitalnya berupa lambang. Ada juga info baterai smartphone, sinyal dan kontrol musik yang diputar.
Dengan banyaknya info yang bisa dipilih di panel instrument-nya, Vespa menambahkan tombol khusus di panel sakelar setang kiri, yaitu joy stick menemani tombol lampu jauh-dekat berikut dim, sein dan klakson.
Di panel sakelar setang kanan juga ada tombol baru, yaitu untuk pembuka jok yang tadinya ada di dekat kontak.
Baca Juga: Vespa GTS 300 Waspada, Lambretta Hadirkan Skutik Retro Baru Bermesin Besar
Selain itu ada sakelar fitur start & stop system, ASR dan tombol starter.
Kemudian untuk fitur akomodasi di area bawah setang ada gantungan barang model karabiner.
Di bawahnya masih ada laci besar, yang mana membukanya pakai kenop kontak. Caranya dari posisi on kemudian ditekan. Di dalam laci ini terdapat fitur power outlet model USB.
Tempat penyimpanan lebih besar tentu ada di balik joknya, yang muat helm half face.
RIDING POSITION BEDA
Vespa merevisi beberapa bagian pada GTS terbaru yang berpengaruh pada posisi duduk dan karakter handling.
Pertama yang mendapat sentuhan adalah desain jok. Kini area depan jok dibuat semakin tirus, sehingga lebih memudahkan untuk yang tinggi badannya kurang dari 170 cm, menapakkan kedua kaki saat berhenti jadi lebih mudah, karena paha jadi tak mengangkang.
Meski area depan ramping, tapi bagian penopang bokong tetap lebar, sehingga ketika berkendara tetap nyaman meski joknya enggak terlalu empuk.
Baca Juga: Vespa Limited Lagi, Kini Giliran Micky Mouse Berkolaborasi Rayakan 100 Tahun Disney
Oiya yang paling enak diduduki ternyata milik Super Sport, karena ada garis horizontal sehingga kesannya lebih kesat, saat mengerem tak mudah melorot.
Oiya kalau posisi duduk secara garis besar masih khas Vespa GTS. Meski tinggi jok hanya 790 mm, tapi saat duduk rasanya tinggi.
Hal itu karena jarak jok dan dek jauh, jadi posisi paha condong ke bawah, hal ini bikin nyaman saat berkendara lama, paha tak akan lekas terasa pegal.
Deknya juga khas Vespa, sangat panjang jadi kaki bebas maju-mundur.
Yang juga khas setangnya, ternyata terasa lebar dan posisinya rendah. Jadi ada kesan sporty-nya.
Yang tentunya juga berpengaruh saat selap-selip di kemacetan, harus hati-hati agar bandul setang enggak menyenggol kendaraan di sebelah.
HANDLING LEBIH MANTAB
Bagaimana dengan handling? Nah ini ada perubahan signifikan, khususnya karena di suspensi depan ada penambahan fitur Anti-Dive System.
Berupa link tambahan di konstruksi suspensi tunggal depan, yang mencegah motor menukik terlalu ekstrem ketika mengerem secara kuat.
Efeknya ternyata benar adanya, saat mengerem kuat motor jadi tak terlalu menukik karena jika dirasakan langkah compression dan rebound juga jadi terasa lebih lambat, efeknya motor jadi lebih mudah dikendalikan.
Efek lainnya ternyata ketika menikung roda depan terasa lebih terkontrol, gejala maunya lurus jadi lebih minim.
Namun, ketika melindas jalan tak rata rasanya memang suspensi depan jadi lebih keras.
Oiya bicara handling, karakter rem barunya juga enak. Terasa lebih empuk. Ternyata, kaliper rem depan pakai vendor Nissin 2 piston, yang belakang 1 piston.
MESIN LEBIH BERTENAGA
Pada GTS Classic dan Super Sport, ternyata mesin 155 cc sudah diperbaharui. Tenaga dan torsinya lebih besar!
GTS 150 terbaru tenaga maksimal mencapai 15,4 dk (11,5 kW) di putaran mesin 8.250 rpm dengan torsi maksimal 15 Nm di 6.500 rpm. Sementara GTS 150 versi lama hanya 14,5 dk di 8.250 rpm dan 13,5 Nm di 6.750 rpm.
Menurut Ayu Hapsari, ubahan ada di bagian ECU yang ditambah komponen Injector Load Relay, yang mengatur arus ke injektor, koil, lambda sensor dan fuel pump.
Selain itu, profil kem baik lift maupun durasi juga ada ubahan.
Saat dirasakan sesaat, karena sesi tesnya memang terbatas, memang belum bisa langsung merasakan efek dari kenaikan tenaga dan torsi.
Namun yang pasti akselerasinya memang tergolong ringan. Untuk pastinya nanti pasti dikulik saat sesi test ride, dilihat hasil tes akselerasinya dibandingkan dengan versi lama.
Oiya kini ada teknologi ASR atau lebih mudahnya TCS (Traction Control System) disematkan pada GTS yang bermesin 150 cc. Menemani teknologi ABS yang sudah ada sebelumnya.
Ketika aktif, terasa sangat sensitif, buka gas besar saat melibas speed trap, mesin terasa ‘brebet’, tanda power diputus sesaat agar roda belakang tidak selip.
Data Spesifikasi
Jarak sumbu roda: 1.385 mm (GTS 150)
Tinggi jok: 790 mm
Tipe mesin: i-get, single cylinder, 4 stroke, 4 valves with start & stop system
Pendinginan: cairan
Kapasitas: 155 cc
Tenaga maksimal: 15,4 dk (11,5 kW) @ 8.250 rpm
Torsi maksimal: 15 Nm @ 6.500 rpm
Transmisi: CVT
Suspensi depan: Single arm with helical spring and single hydraulic shock absorber
Suspensi belakang: Double hydraulic shock absorber with preload adjustable on 4 positions
Rem depan: Cakram 220 mm kaliper 2 piston + ABS
Rem belakang: Cakram 220 mm kaliper 1 piston + ABS
Roda depan: 120/70-12
Roda belakang: 130/70-12
Kapasitas tangki: 6,5 (± 0,5) liter