GridOto.com - Balapan MotoGP Belanda 2015 menghadirkan ending yang sangat kontroversial antara Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Bagaimana tidak? Valentino Rossi mengalahkan Marc Marquez di MotoGP Belanda 2015 dengan memotong chicane terakhir Sirkuit TT Assen.
Nah sejak awal balapan, Marc Marquez dan Valentino Rossi memang langsung tampil dominan dan melesat meninggalkan lawan-lawannya.
Dua rider yang bermusuhan tersebut saling bertarung sengit hingga lap terakhir balapan sepanjang 26 lap tersebut.
Lalu tiba saatnya Marquez ingin melakukan manuver overtaking, mengambil jalur dalam sebelum masuk chicane hingga menyenggol motor Rossi.
The Doctor pun kemudian terpaksa melaju lurus memotong lewat gravel, hingga menyentuh garis finis dengan melakukan aksi wheelie.
Aksi Rossi itu dianggap kubu Honda sebagai tindakan yang disengaja.
Mereka menduga kakak Luca Marini sengaja memanfaatkan senggolan tersebut untuk bisa melibas chicane dengan sekali jalan.
"Aku mempelajari chicane terakhir itu, bagaimana menempatkan motor di lokasi yang tepat, tapi aku tak menyangka ia memotong jalan," kata Marquez dilansir GridOto.com dari Crash.net.
Baca Juga: KTM Siapkan Dua Opsi Promosikan Pedro Acosta di MotoGP 2024, Bakal Ada Korban
"Pada akhirnya, aku merasa kami yang berhak menang balapan," jelasnya.
Namun Race Director MotoGP, Mike Webb, membantah bahwa ada unsur kesengajaan dalam pertarungan sengit tersebut.
Webb menilai kejadian tersebut sebagai insiden balap normal, di mana Rossi tak bisa mengelak untuk mendapatkan keuntungan.
"Kami me-review insiden dari seluruh kamera yang kami punya. Keputusannya itu adalah insiden balap. Tidak ada kesengajaan untuk mengambil keuntungan," ujar Webb.
Dan berdasarkan data yang ada, Rossi masih berada di depan dan sama sekali belum dilewati Marquez.
"Keputusan akhirnya diambil dengan melihat kamera dari helikopter di mana posisi Rossi masih di depan. Jadi Valentino masih punya hak untuk jalur itu," jelasnya.
"Jadi Valentino masih di depan. Ia belum dilewati. Mereka mencapai apex di mana Marc menyentuh Valentino, membuatnya melebar. Jadi itu insiden balap. Tak bisa dihindarkan," jelasnya.
Jika saja posisi Marquez sudah melewati Rossi kala itu, maka pria 44 tahun itu dianggap sebagai yang bersalah.
"Aku di depan dan Marc menyentuh bagian tengah motorku. Senggolannya mendorongku melebar," kata Rossi.