GridOto.com - Banyaknya insiden yang terjadi di awal MotoGP 2023, membuat sejumlah pihak memberikan usulan soal revisi format akhir pekan balapan.
Salah satunya adalah pabrikan KTM, yang punya keinginan mengubah aturan pada sesi latihan di akhir pekan MotoGP.
Bos KTM Motorsport, Pit Beirer, ingin MotoGP meniru F1 dengan mengubah sesi latihan resmi biasanya, menjadi latihan bebas atau free practice ala Formula 1.
Sebagaimana diketahui, MotoGP sampai tahun ini masih memakai sesi latihan resmi yang sifatnya kompetitif, dan membuat tensi panas sepanjang akhir pekan.
Latihan resmi di MotoGP menentukan 10 pembalap yang akan langsung lolos ke Q2 (kualifikasi 2).
Musim lalu ada tiga sesi latihan resmi yang kompetitif, yang tahun ini dikurangi menjadi dua sesi latihan kompetitif di hari Jumat karena hadirnya sprint.
Sedangkan sudah satu sesi latihan di hari Sabtu sudah berupa latihan bebas, dan sebaiknya ditambah lagi di hari Jumat.
Dengan begitu para pembalap tidak akan memaksakan dirinya bertarung di setiap sesi yang diikutinya.
Hal itu diharapkan bisa mengurangi tekanan besar yang diterima pembalap karena hadirnya sprint race di musim 2023 ini.
Baca Juga: Sudah 15 Tahun, Valentino Rossi Masih Pemegang Rekor di Sirkuit Mugello
Karena tidak memaksa untuk bertarung demi hot lap, Beirer berharap tiap tim menghabiskan waktunya untuk memaksimalkan setting motor ataupun mencoba komponen.
Siapa tahu jika diterapkan, hal itu bisa meningkatkan keamanan dan keselamatan pembalap.
"Satu jam sesi pertama sangat penting untuk Q2, tapi kita tak bisa mengetes apapun lainnya. Mungkin kami ingin bisa mengetes sayap baru, swing arm baru dan lainnya," kata Beirer, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Beirer bukannya ingin mengubah semua menjadi sesi latihan bebas, tapi minimal salah satunya saja di hari Jumat.
"Kami hampir empat pekan libur, bisa saja lima pekan libur di liburan musim panas, tapi ketika kembali para pembalap langsung diminta mencetak hot lap setelah melaju 10 menit," sindir Beirer.
"MotoGP adalah olahraga performa tinggi, karena pembalap melaju dengan detak jantung 180 bpm, mereka benar-benar di puncak batasnya. Itu kenapa harus ada sesi latihan bebas untuk sekadar pemanasan," jelasnya.