GridOto.com - Semua merek kendaraan bermesin diesel yang dijual di Indonesia diwajibkan untuk memenuhi spesifikasi Euro 4, terhitung sejak April 2022 lalu.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.20/MENLHK/SETJEN-KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Dari segi pemilihan bahan bakar, kendaraan diesel dengan spesifikasi Euro 4 tidak boleh sembarangan dan harus memerhatikan Cetane Number (CN) maupun kadar sulfur.
Menurut Duljatmono, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), bahan bakar Euro 4 harus memiliki kandungan sulfur rendah yakni 50 part per million (PPM).
"Kalau di Indonesia, kualitas bahan bakar yang sesuai dengan mesin Euro 4 saat ini dari Pertamina itu ada Pertamina Dex (CN 53)," ujar Duljatmono kepada GridOto.com belum lama ini.
Jika dibandingkan dengan bahan bakar diesel Biosolar yang memiliki CN 48 dan kadar sulfur di atas 500 ppm, tentu ini jauh dari spesifikasi Euro 4 yang dianjurkan pabrikan.
Lantas, apakah boleh kendaraan diesel Euro 4 menenggak bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi?
"Dari kami tidak menganjurkan, tapi kalau ditanya pakai Biosolar bisa atau enggak, bisa saja tapi ada risiko," terang pria yang akrab disapa Momon ini.
Komponen seperti filter bahan bakar, injektor jadi akan mudah kotor dan rusak jika menggunakan BBM yang tidak sesuai.
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Targetkan Raih Pangsa Pasar 45 Persen Hingga Akhir Tahun
Kendati demikian, ia menyarankan agar konsumen lebih intensif melakukan maintenance jika memakai bahan bakar yang tidak sesuai.
"Jadi soal pemilihan bahan bakar di lapangan itu pilihan konsumen ya. Terlebih di beberapa daerah ada yang tidak memiliki suplai BBM seperti Perta Dex," katanya.
Untuk itu, perawatan harus dilakukan lebih cepat, normal 10 ribu ganti filter solar.
Pantauan GridOto.com di lapangan, biasanya pemilik menggantinya pada kilomter 5 ribu atau bahkan 3 ribu.