Bisa Terjadi Perang Saudara, Marco Bezzecchi Juga Incar Kursi Tim Pabrikan Ducati

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 30 Mei 2023 | 18:45 WIB

Marco Bezzecchi incar kursi tim pabrikan Ducati (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi, terang-terangan mengincar kursi pembalap tim pabrikan Ducati.

Keinginan tersebut bukannya mustahil, karena Marco Bezzecchi saat ini menjadi salah satu kandidat juara MotoGP 2023.

Marco Bezzecchi mengoleksi 93 poin dan sedang menempati peringkat dua klasemen, ketinggalan satu poin saja dari kompatriotnya, Pecco Bagnaia.

Ducati pun sudah memberikan beberapa bonus kepada rider bernomor 72 ini.

Pertama adalah gaji lebih besar dari yang diterima sebelumnya, serta support teknis lebih untuk motor Desmosedici GP22 yang dikendarainya.

"Tahun ini, kontrakku habis. Aku belum berpikir karena aku masih merasa sangat bagus di timku," ujar Bezzecchi dilansir GridOto.com dari Crash.net.

"Tim pabrikan tentu selalu di depan, itu normal. Aku ingin jadi juara dunia, kalau bisa ya di timku sekarang saja, meski bukan tim pabrikan. Tapi jika ke tim pabrikan, itu akan sangat bagus," tegasnya.

Rider 24 tahun ini siap mengalahkan siapapun untuk mencapai tujuannya, termasuk itu 'saudara'nya sendiri di VR46 Riders Academy.

"Aku mencoba mengalahkannya (Pecco), tapi juga semua orang. Kadang aku bisa mengalahkannya, tapi kadang juga tidak," sambung rekan setim Luca Marini ini.

Baca Juga: Bikin Motor Desmosedici GP Kencang, Michele Pirro Dapat Hadiah Istimewa dari Ducati

"Pendekatanku soal balapan sudah berhasil, tapi aku tak mau mendapat tekanan. Aku hanya mencoba yang terbaik dari pekan ke pekan, lebih dari pembalap yang kompetitif," sambungnya.

Bezzecchi juga memastikan bahwa Valentino Rossi sebagai bos besar membebaskan semua untuk saling bertarung.

"Ia memberikan nasihat tapi juga membiarkan kami belajar dari pengalaman. Jika melihat sesuatu semakin buruk, ia akan mengatakan sesuatu. Jika tidak maka akan diam," sambungnya.

"Ada cara untuk mengatur situasi seperti ini. Akademi sudah maju. Mereka sudah menolong kami sebelumnya. Tapi sekarang kami mendapat dukungan lebih lagi," lanjutnya.

Sang rider cuma bisa berharap, persahabatan dengan anggota akademi lainnya akan tetap baik saja meski bersaing keras di trek.

"Awalnya aku sedikit takut, datang ke MotoGP yang ada Franco Morbidelli, Pecco Bagnaia dan Luca Marini. Aku berteman baik dengan mereka dan aku tak mau membuangnya," sambungnya.

"Aku dan Pecco sangat dekat. Kami selalu saling memotivasi selama latihan. Kuharap ini bertahan sampai akhir karier kami. Persahabatan kami sangat bagus, jadi akan buruk jika semua ini berakhir karena balapan," tuntasnya.