GridOto.com - PT PLN (Persero) berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang mengatur standarisasi baterai motor listrik di Indonesia.
Sebab, saat ini baterai motor listrik sangat banyak modelnya.
Bahkan hampir setiap merek memiliki model baterainya masing-masing.
Dengan regulasi standarisasi tersebut, diharapkan seluruh pabrikan motor listrik memiliki baterai yang sama.
Menurut Wilfrid Sahat P. Siregar, Senior Officer Direktorat Retail dan Niaga PLN, saat ini perbedaan model dan spesifikasi baterai tersebut membuat pengisian daya menggunakan metode swap atau tukar baterai masih belum efektif.
"Saat ini baterai motor listrik sangat banyak variannya dan tipenya," ucap Wilfrid di sela-sela acara PEVS 2023 beberapa hari lalu.
"Ini butuh dorongan kita semua, untuk bagaimana caranya kita punya setidaknya dua atau tiga (model baterai), agar kami bisa membuat (lebih banyak) SPBKLU," lanjutnya.
Adapun PLN memiliki target akan membangun 300.000 SPBKLU hingga 2060 mendatang.
"Nanti kami buat di seluruh kota-kota besar di Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Percepat Era Elektrifikasi Kendaraan, PLN Targetkan Bangun 300.000 SPBKLU Hingga 2060
Selain SPBKLU, PLN juga berencana untuk meningkatkan jumlah SPKLU sebagai upaya mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.
Untuk SPKLU, PLN memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin bekerja sama dengan sistem waralaba atau franchise.
Dalam kerja sama tersebut, PLN menyediakan sejumlah paket kemitraan, beserta beberapa pilihan mesin SPKLU yang bisa dipilih oleh calon mitra bisnis.
Harga yang ditawarkan juga beragam, tergantung dari paket apa yang diambil oleh konsumen.
"Modalnya itu tergantung, kan ada tiga tipe, pertama konsumen punya lahannya saja nanti PLN semua yang membeli alat-alatnya. Itu ada hitungan (harganya)," ucap Wilfrid.
Skema kedua, konsumen sudah punya lahan dan mesin SPKLU-nya.
"Itu juga bisa, nanti kami aplikasikan dan downloadkan aplikasi PLN Mobile-nya," jelasnya.
Ketiga, konsumen sudah punya semuanya dan PLN hanya menyuplai listriknya saja.