GridOto.com - Hadirnya sprint race di MotoGP 2023 membuat beberapa pembalap diuntungkan, salah satunya sang juara bertahan, Pecco Bagnaia.
Saat ini Pecco Bagnaia sedang memimpin klasemen MotoGP 2023 dengan mengoleksi 94 poin, unggul satu poin dari Marco Bezzecchi.
Salah satu cara melihat seberapa menguntungkannya sprint race buat Bagnaia, adalah mencoba membuat simulasi jika tak ada balapan pendek tersebut di MotoGP 2023.
Dari statistik dalam lima seri yang sudah digelar sejauh ni, rider tim pabrikan Ducati menjadi pembalap paling banyak mencetak poin di hari Sabtu pada sebuah akhir pekan balap.
Pembalap 26 tahun tersebut mendapat 44 poin dari lima sprint yang digelar, berkat dua kemenangan dan dua podium.
Jadi dalam lima balapan utama, Bagnaia hanya mendapat 50 poin karena gagal mendapat poin di tiga balapan utama lainnya.
Sedangkan Marco Bezzecchi adalah pembalap hari Minggu, yang kurang diuntungkan dengan adanya sprint.
Bezzecchi meraih 76 poin dari balapan hari Minggu saja, berkat dua kemenangan dan sekali podium.
Sedangkan dalam lima kali sprint, rider VR46 Racing Team ini hanya 17 poin saja.
Baca Juga: Ngaku Ngefans, Kata-kata Augusto Fernandez Malah Bisa Bikin Valentino Rossi Kebakaran Jenggot
Jika sprint tidak ada, maka rekan Luca Marini tersebut akan kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 26 poin dari Bagnaia.
Di sisi lain, salah satu pembalap yang paling terdampak sprint adalah juara MotoGP 2021, Fabio Quartararo.
El Diablo hanya meraih satu poin saja, dari lima sprint yang sudah digelar.
Ini juga jadi simbol bahwa Quartararo dengan Yamaha YZR-M1, sangat kesulitan bermain dalam balapan pendek yang agresif sejak awal lomba.
Jika tidak ada sprint seperti format tahun lalu, Quartararo masih bisa bersyukur berada di peringkat empat klasemen.
Posisi itu lebih bagus lima tingkat dari peringkat yang dipegangnya sekarang dengan adanya sprint.