Demi Suara Bass Nendang, Ini Tujuan Subwoofer Dibuat Diameter Besar

Radityo Herdianto - Jumat, 19 Mei 2023 | 08:00 WIB

Subwoofer keren dengan bass cetar di bagasi Innova Zenix (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Subwoofer merupakan speaker yang menghasilkan suara bass atau nada rendah.

Karakter suara bass yang nendang terkait dengan ukuran subwoofer yang cenderung memiliki diameter besar.

Rata-rata ukuran subwoofer yang dijual memiliki diameter mulai dari 8 inci hingga 12 inci.

Andreas Tjahjadi, CEO PT Audio Plus Indonesia menjelaskan secara teknis rancangan speaker subwoofer dibuat dengan diameter conus yang besar.

"Berbicara soal suara bass berarti berurusan dengan hentakan dan tekanan suara," buka Andreas.

Suara bass dari subwoofer menghasilkan karakter suara yang rendah namun terasa menekan di telinga.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Diameter conus subwoofer yang besar mendukung tekanan suara dan hentakan yang dihasilkan

Baca Juga: Subwoofer Yang Bagus Tidak Ditentukan Dari Harga, Tapi Justru Dari Ini

Bersamaan adanya hentakan dari perkusi atau ritme lagu yang menghasilkan efek dentuman.

Karakter tersebut dihasilkan dari tekanan suara berdasarkan getaran frekuensi yang diciptakan oleh conus speaker subwoofer.

"Suara bass memiliki rentang frekuensi suara di bawah 50 Hz," sebut Andreas.

"Artinya dalam satu detik conus subwoofer menghasilkan getaran sebanyak 50 kali untuk menghasilkan suara bass," terangnya.

Dari sini, bagaimana getaran conus yang sedikit ini harus bisa menghasilkan tekanan suara yang kuat.

Untuk itulah diperlukan diameter conus yang besar.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Subwoofer Hertz ukuran 10 inci

Baca Juga: Bagasi Mobil Listrik Wuling Kecil, Subwoofer Bisa Pasang Di Sini

"Karena bidang penampang conus lebih luas, saat diberi getaran frekuensi yang sedikit sudah bisa menghasilkan tekanan suara cukup besar," jelas Andreas.

Lanjutnya, hal tersebut didukung dengan konstruksi dan material conus subwoofer yang solid.

Sehingga gerakan conus di bagian tengah dan sisi pinggir bisa bergerak konsisten, tidak ada flex.

"Getaran atau gerakan maju-mundur conus sama, dorongan yang dihasilkan bisa memberikan tekanan serta hentakan yang kuat dalam nada rendah," jelas Andreas lagi.