GridOto.com - Pecco Bagnaia lagi-lagi membuat alasan kontroversial usai gagal finis pada balapan MotoGP Prancis 2023, Minggu (14/5).
Pecco Bagnaia mengatakan bahwa tim satelit saat ini terlalu kuat, sehingga membuat peningkatan angka insiden di balapan MotoGP.
Pembalap tim Ducati Lenovo tersebut menyarankan MotoGP untuk kembali ke masa lalu, di mana kemampuan teknis tim pabrikan dan tim satelit lebih berjarak.
Pernyataan sang juara bertahan tersebut membuat beberapa orang kesal, khususnya orang-orang yang berada di tim satelit.
Misalnya saja bos tim Gasgas Tech3, Herve Poncharal, yang menilai Bagnaia bertindak bodoh dengan omongannya itu.
Poncharal menyebut Bagnaia bagai kacang lupa kulitnya, sampai menyebutnya tak hormat dengan Valentino Rossi dan rekan-rekannya di akademi yang membela VR46 Racing yang juga tim satelit.
"Jika kau seorang juara dunia, kau harus menahan lidahmu tujuh kali sebelum mengatakan hal bodoh," sindir Poncharal dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Ia mengejutkanku, itu tidak fair dan tak hormat, bahkan kepada koleganya sendiri di tim VR46. Coba saja kalian obrolkan ini dengan Marco Bezzecchi," jelasnya.
Hal tersebut sudah sampai ke telinga General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, yang mencoba meredam situasi.
Baca Juga: Pecco Bagnaia Kasih Usulan Kontroversial, Bisa Dibenci Valentino Rossi dan VR46 Racing Team
Seperti saat kejadian Pecco menyalahkan motor Ducati di Amerika, Dall'Igna juga memberikan nasihat agar ridernya lebih tenang.
"Pecco punya kecepatan bagus, hingga bisa meraih pole serta podium di sprint. Ia membuat semua fase lancar sampai satu titik, yakni bertarung untuk semua sepanjang balapan berjalan," kata Dall'Igna dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Sayang sekali (crash), tapi itu insiden balap dan kami harus menerimanya," jelasnya.
Dall'Igna menegaskan dirinya tak membeda-bedakan kemenangan siapapun.
Termasuk dari Marco Bezzecchi yang menang bersama tim satelit VR46 atau podium yang didapat duo Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco.
"Kami senang dengan podium Ducati, Bezzecchi yang sensasional dan ritme yang diciptakan talenta, ambisi dan determinasi," sambungnya.
"Ia adalah bukti bahwa VR46 bekerja dengan luar biasa, dua pembalapnya selalu jadi protagonis. Begitu juga dengan Pramac yang meraih dua podium yang membuat kami bangga," jelasnya.