Lolos Double Long Lap Penalty, Marc Marquez Ternyata Dapat Hukuman Lain yang Jauh Lebih Berat

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 13 Mei 2023 | 07:00 WIB

Meski lolos dari long lap penalty, Marc Marquez dapat hukuman lebih berat (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Marc Marquez memenangkan sidang banding melawan Stewards, sehingga tak perlu menjalani double long lap penalty di MotoGP Prancis 2023.

Namun siapa sangka, ternyata Marc Marquez mengaku mendapat hukuman lebih berat dari penalti yang dibatalkan tersebut.

Bagi juara dunia delapan kali tersebut, absen tiga seri karena insiden di Portimao sudah menjadi hukum alam baginya.

Hanya duduk di rumah menonton para rivalnya balapan membuat darahnya mendidih, apalagi sambil memikirkan masalah penalti yang diubah.

"Ketika dikasih hukuman itu, aku ke Stewards dan sepenuhnya menerimanya. Tapi untuk Argentina, itu tertulis dan aku menandatanganinya," kata rider tim Repsol Honda tersebut, dilansir GridOto.com dari Crash.net.

"Aku bertanya kepada Stewards, apa benar di Argentina dan mereka bilang seperti itu. Aku dioperasi, kemudian karena beberapa alasan seseorang mengubahnya," jelasnya.

Dengan 'hukuman' yang sebenarnya lebih berat itu, seharusnya semua orang bisa puas meski ia tidak jadi menjalani double long lap penalty.

"Aku tak tahu siapa yang menggantinya, tapi bukan salahku," tegas kakak Alex Marquez ini.

"Kuberi tahu, hukuman terburuk adalah hanya di rumah selama tiga balapan," tegas rekan setim Joan Mir ini.

Baca Juga: Kacau, Ada Mobil Tamu di Trek Saat Pembalap Melaju di Moto3 Prancis 2023

Rider tim Repsol Honda ini menilai tindakan Stewards mengganti kalimat hukuman menjadi blunder fatal.

Citra Stewards malah jadi buruk dan pembalap akan mencoba mencari cara untuk bisa mengakali hukuman.

"Sekarang kalimatnya diubah menjadi 'di seri selanjutnya jika kau tidak cedera'. Itu bukan solusi terbaik, karena ada risiko lebih besar," sambungnya.

Jika pembalap yang cedera tetap harus menjalani penalti di seri manapun yang menjadi balapan comeback-nya, ia akan balapan cuma untuk menjalani penalti doang.

"Misalnya Luca Marini pernah melakukannya saat di Moto2 dan itu normal, tapi itu tak bagus memaksa pembalap untuk kembali ke trek lebih cepat (meski masih cedera)," sambungnya.

"Itu akan menciptakan image buruk. Karena pembalap datang ke trek cuma mau mengambil penalti kemudian masuk ke garasi untuk keluar balapan," jelasnya.