GridOto.com - Sudah banyak head unit aftermarket berbasis Android di pasaran.
Dikenal fleksibel, head unit mobil berbasis Android punya masalah tersendiri.
Memang head unit berbasis Android bisa di-customize demi pengoperasian yang intuitif dan mudah seperti menggunakan aplikasi yang juga ada pada smartphone.
Akiong, Sales Director PT Berkat Audio Perkasa Jaya (BAPJ), distributor JBL Car Audio, Nakamichi, dan Sansui di Indonesia mengungkapkan masalah dari head unit berbasis Android.
"Sistem operasi Android merupakan software yang perlu di-update secara berkala," buka Akiong.
Update software diperlukan untuk mengatasi bug and fix pada sistem.
Dalam teknologi software, aplikasi yang ter-install di dalam head unit akan mengalami pengembangan software.
Pengembangan software aplikasi ini perlu didukung dari sistem operasi Android yang juga harus di-update.
"Jika tidak di-update maka pengoperasian aplikasi akan mengalami masalah," tekan Akiong.
"Belum lagi ada potensi gangguan software dari aplikasi yang ter-install sehingga antara sistem operasi dan aplikasi," imbuhnya.
Yang menjadi masalah, update Android head unit tidak bisa dilakukan seperti pada smartphone.
Yaitu tidak bisa menggunakan koneksi internet untuk update sistem operasi.
"Perlu perangkat khusus yang terhubung ke head unit agar sistem operasi Android bisa di-update," terang Akiong.
Baca Juga: Ingin Upgrade Audio Mobil, Begini Tahapannya Biar Hasilnya Maksimal
Jika pemilik mobil membeli head unit tanpa layanan aftersales yang jelas, maka akan menemukan kesulitan untuk melakukan update sistem operasi.
Untuk itulah seperti head unit Nakamichi yang berbasis Android, PT BAPJ memberikan layanan update sistem operasi secara berkala sebagai aftersales.
"Secara teknologi software head unit bisa tetap mengikuti perkembangan dan mengatasi bug and fix," jelas Akiong.