GridOto.com - Publik kembali dihebohkan dengan insiden bus yang masuk ke dalam jurang di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023) pagi tadi.
Dugaan sementara, peristiwa ini terjadi karena seorang anak melepas rem tangan saat bus dalam kondisi terparkir dan mesin dipanaskan sebelum melakukan perjalanan.
Adapun sopir bus posisinya sedang tidak berada di balik kemudi, sementara di dalam kabin sudah mulai terisi oleh rombongan peziarah.
Hingga akhirnya bus meluncur tanpa kendali dan berujung terguling di dalam jurang yang cukup curam.
Berbicara mengenai spesifikasi bus yang berisi rombongan peziarah tersebut, diketahui memakai bodi Jetbus 3+ Voyager garapan karoseri PT Adiputro Wirasejati (Adiputro).
Bisa dikatakan, bodi bus tersebut merupakan Super High Decker (SHD) generasi terbaru dengan tinggi 3,85 meter dan panjang 12 meter.
Perbedaan dengan sebelumnya, bisa dilihat dari list kaca depan atau biasa disebut ‘topi’ yang lebih tipis sehingga visibilitas ke depan semakin luas.
Kemudian juga ada beberapa detail kecil yang membuatnya terlihat lebih modern, seperti Jetbus 3+ Voyager memiliki bentuk selendang vertikal yang lebih kecil dan agak membulat.
Melansir Kompas.com, bentuk selendang ini lah yang disebut dengan Voyager, bahkan ada juga yang menamakannya selendang geprek.
Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tegal
Kemudian pada bagian belakang, lampu dari Jetbus 3+ Voyager memiliki bentuk yang lebih besar dan dibuat menyambung sampai bagian samping belakang.
Sementara untuk sasis yang digunakan belum diketahui secara pasti, begitu juga dengan bagian interior yang memiliki konfigurasi 55 bangku penumpang.
Adapun GridOto memprediksi, bus tersebut menggunakan sasis Hino RK8 R260 AS yang sudah dilengkapi dengan suspensi udara.
Khusus untuk Hino RK8 R260 AS, sasis ini merupakan kerja sama antara PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) dan Adiputro.
Dengan desain suspensi udara yang ada di R260 AS, merupakan hasil produksi karoseri Adiputro.
Selain itu, perubahan suspensi ini sudah sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan Kemeterian Perhubungan dan sudah tersertifikasi.
Melansir dari berbagai sumber, sasis Hino RK8 R260 memiliki kapasitas mesin 7.684 cc enam silinder segaris dan sudah dilengkapi turbocharger.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Perbedaan Jetbus 2+ dan Jetbus 3+" serta "Hasil Kerja Sama Hino dan Adiputro pada Sasis R260 Air Suspension"