GridOto.com - Setelah tim Repsol Honda, kini giliran tim Monster Energy Yamaha yang geram dengan keputusan FIM MotoGP Stewards Panel.
Kekesalan Yamaha terkait penalti yang diberikan FIM MotoGP Stewards kepada Fabio Quartararo, pada balapan MotoGP Spanyol 2023, hari Minggu lalu (30/4).
Kejadian bermula saat terjadi insiden lap pertama balapan MotoGP Spanyol 2023 di Sirkuit Jerez.
Fabio Quartararo dan Miguel Oliveira terlibat senggolan dan kemudian sama-sama terjatuh, hingga menyebabkan red flag dikibarkan.
Crash tersebut memang parah, tapi hampir semuanya menyatakan kejadian tersebut memang hanya insiden balap normal.
El Diablo hanya terjepit oleh Oliveira dan Marco Bezzecchi, dia tak melakukan manuver agresif apapun, namun malah diganjar long lap penalty dari Stewards.
Bahkan bos tim RNF Aprilia, Razlan Razali, yang dirugikan akibat crash tersebut juga tak menyalahkan juara MotoGP 2021 tersebut.
Lalu saat menjalani long lap penalty usai restart, Quartararo dianggap salah menjalankan penalti karena melewati sedikit area hukumannya.
Rider 24 tahun tersebut tidak mengambil keuntungan dari hal tersebut, namun tetap diminta mengulang hukumannya tersebut.
Baca Juga: Crash di Balapan MotoGP Spanyol 2023, Miguel Oliveira Bakal Absen Lebih Lama dari Dugaan
Hal itu membuat banyak pihak khususnya Yamaha, semakin geram dengan Freddie Spencer yang memimpin Stewards.
"Kami menghampiri mereka usai balapan karena kami tak paham alasan mereka menghukum Fabio," kata sang Manajer, Massimo Meregalli, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Setelah berbicara dengan mereka, kami semakin yakin bahwa mereka melakukan kesalahan," jelas pria Italia ini.
Jadi selain tidak salah tapi tetap dihukum, tim Jepang-Italia ini merasa dirugikan karena diharuskan mengulangi penalti tersebut.
"Mereka menunjukkan gambar dan beberapa sudut pandang, tapi pada akhirnya tetap tak bisa meyakinkan kami bahwa keputusan mereka benar," ujar pria yang akrab disapa Maio tersebut.
Sehari sebelumnya, Yamaha juga sempat mendapat hukuman karena Franco Morbidelli.
Morbidelli dianggap menyebabkan insiden awal balapan sprint, dan tim garpu tala pun mempunyai pendapat sama soal penalti tersebut.
"Pada hari Sabtu kami sempat memprotes sanksi Franco, karena kami yakin mereka melakukan kesalahan," sambungya.
"Kami ingin mendukung pembalap kami karena kami merasa harus melakukannya. Kami tak berhasil dan mereka menolak protes kami. Sayangnya tak ada yang bisa kami lakukan," tegasnya.