GridOto.com - Salah satu perusahaan penyedian bahan bakar minyak (BBM), PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) resmi menyesuaikan harga produk mereka, pada Senin (1/5/2023) hari ini.
Kenaikan harga BBM Vivo memang sangat tipis, yaitu di rentang Rp 56 hingga 200 per liter tergantung dari jenisnya.
"Iya, baru naik pukul 00.00 WIB tadi malam," ujar salah satu petugas SPBU Vivo di kawasan Jakarta kepada GridOto.com, Senin (1/5/2023).
Namun yang menjadi perhatian adalah harga kedua produk BBM mereka, yaitu Revvo 92 dan Revvo 95 yang bisa dibilang cukup 'keriting' karena tidak bulat.
Untuk BBM Revvo 92 yang setara Pertamax dengan RON 92, harganya kini menjadi Rp 13.926 per liter.
Sementara harga BBM Vivo dengan kadar RON 95 yang lebih tinggi, yaitu Revvo 95 ada di angka Rp 14.651 per liter.
Angka yang tidak bulat pastinya membuat menghitung kembalian jadi lebih sulit, apalagi untuk yang membeli bensin hingga full tank.
Dibuktikan juga oleh tim GridOto.com, ketika membeli bensin di salah satu SPBU Vivo di kawasan DKI Jakarta.
Ketika pengin mengisi tangki bensin motor sampai penuh, counter di dispenser menunjukkan angka 2,24 liter.
Baca Juga: Update Harga BBM Vivo Per 1 Mei 2023, Revvo 92 dan Revvo 95 Angkanya Bikin Pusing
Karena mengisi bensin dengan jenis Revvo 92, nominal yang harus dibayarkan adalah Rp 31.194 ribu yang ditebus dengan satu lembar uang Rp 51 ribu.
Kembalian yang seharusnya didapatkan penulis adalah sekitar Rp 19.800, tapi karena petugas SPBU tidak memiliki uang receh yang pas maka kembalian digenapkan menjadi Rp 20 ribu.
Defisit Rp 200 tadi memang tidak seberapa, tapi kalau dikali ratusan ribu konsumen setiap hari pasti akan cukup terasa juga untuk SPBU Vivo secara perusahaan.
"Tapi ya gimana, harga kan kebijakan dari atas. Kami sih cuma bisa ngkutin mereka aja," kekeh petugas yang sama.
Perlu diingat, kalau kejadian seperti ini hanya akan berdampak terhadap pembelian BBM dengan uang tunai.
Mengingat tak sedikit konsumen yang juga memilih untuk membeli BBM sesuai dengan nominal uang yang ingin dibayarkan.
Rasanya masalah harga yang 'keriting' ini tidak akan terlalu dipermasalahkan oleh pihak Vivo Indonesia.
Bisa saja mereka dengan sengaja untuk mendorong orang bertransaksi secara non-tunai atau cashless? Hehehe.