Malu Sendiri, Pecco Bagnaia Akhirnya Mengakui Kesalahannya Saat Crash di MotoGP Amerika 2023

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 28 April 2023 | 20:00 WIB

Pecco Bagnaia mengakui kesalahannya soal crash di MotoGP Spanyol 2023 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pembalap tim Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia, akhirnya mengakui kesalahan yang membuatnya crash saat memimpin balapan MotoGP Amerika 2023, Minggu (16/4) lalu.

Pada awalnya Pecco Bagnaia tak mengaku melakukan kesalahan yang dilakukannya, pada lap 8 balapan di Circuit of The Americas (COTA) tersebut.

Pecco Bagnaia malah menyalahkan motor Ducati yang terlalu bagus, sehingga membuat ketajaman instingnya menurun sehingga terjadi kecelakaan.

Namun dari data telemetri dan tayangan ulang, ternyata murid Valentino Rossi tersebut kedapatan melakukan kesalahan fatal.

Juara MotoGP 2022 tersebut melaju terlalu kencang dari rata-rata rider Ducati lain, ditambah jalurnya melebar sejauh 30 cm dari racing line ideal di tikungan 2 COTA.

Kebetulan juga racing line di COTA cukup tipis, sehingga Bagnaia menginjak area kotor dengan grip aspal yang buruk.

"Kupikir setelah melihat datanya, memeriksa semua, mungkin aku kurang memperhitungkan kondisi tikungan 2," katanya pada press conference MotoGP Spanyol 2023 akhir pekan ini, dilansir GridOto.com dari The-Race.

"Tikungan 2 adalah tikungan di mana aku lebih cepat dari rider Ducati lainnya," jelasnya.

Juara dunia dua kali ini mengaku khilaf, karena mencoba memaksakan terus kencang di tengah kondisi trek yang sebenarnya sangat tricky.

Baca Juga: Kabar Gembira, Valentino Rossi Akan Hadir Langsung di MotoGP Spanyol 2023 Akhir Pekan Ini

"Kupikir aku menjadi yang tercepat di tikungan 2, tapi kondisinya memang kurang bagus di sana," lanjut mantan rider tim Pramac Racing ini.

Pembalap bernomor start 1 ini pun meminta maaf atas kesalahannya, dan berjanji melakukan yang lebih baik ke depannya.

Bagnaia juga meralat perkataan yang meminta insinyur Ducati membuat motornya lebih tidak stabil dan lebih lambat dari sebelumnya.

Menurutnya motornya sudah bagus, dan seharusnya dia melatih sensitivitasnya sendiri lebih baik lagi agar kejadian serupa tak terulang.

"Potensi motor kami harus tetap sama, harus dipertahankan, harusnya aku yang lebih memahami situasinya," lanjutnya.

"Setelah mengatakan ini, aku berbicara kepada tim, kepada orang-orang di rumah. Sejujurnya aku sudah tahu, lebih sulit melaju 0,2 detik lebih pelan dengan mengatur diri sendiri daripada dengan mengatur motornya," jelasnya.